Pelayanan PMI Jember Dikritik, Souvenir Pendonor Darah Dinilai Tak Layak
JEMBER – Kebijakan baru Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember terkait pengurangan nilai souvenir untuk pendonor darah menuai sorotan. Sejumlah pendonor menilai kualitas bingkisan yang diberikan kini tak sebanding dengan kontribusi mereka dalam membantu ketersediaan stok darah.
Widianto, salah satu pendonor aktif di Jember, mengungkapkan ketidakpuasannya. “Dulu souvenir senilai Rp15 ribu, sekarang cuma sekitar Rp12 ribu. Isinya hanya minuman isotonik, snack, dan susu kaleng. Padahal harga darah naik dari Rp360 ribu menjadi Rp490 ribu,” katanya, Senin (29/7/2025).
Menurutnya, perubahan ini bukan sekadar langkah efisiensi, melainkan berpotensi menurunkan motivasi masyarakat untuk berdonor. “Pendonor adalah pahlawan kemanusiaan, seharusnya diberi apresiasi yang layak,” tambahnya.
Kritik senada juga disampaikan Aep Ganda Permana, pengamat kebijakan publik di Jember. Ia menilai pelayanan PMI Jember merosot sejak dipimpin Dr. H. Mohammad Thamrin, S.E., M.M. “Hampir semua aspek pelayanan menurun. Souvenir pendonor juga tidak pantas, bayangkan mereka menyumbang darah bernilai hampir Rp500 ribu tapi hanya mendapat bingkisan Rp12 ribu,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PMI Jember belum memberikan penjelasan resmi terkait kebijakan pengurangan nilai souvenir tersebut. Namun, informasi yang beredar menyebutkan bahwa kebijakan ini dilakukan bersamaan dengan kenaikan honorarium pengurus PMI hingga 100 persen.


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.