Tanggapan PPI Terkait Laporan Adanya Dugaan Indikasi Pungli Di Pantai Boom Marina Banyuwangi
Banyuwangi, Suarapecari.com – Dugaan adanya pungli yang terjadi di pantai boom marina.Dengan penerapan sistem pembelian tiket vohcer masuk yang terjadi di pantai boom marina di nilai tidak transparan. Beberapa hari yang lalu di laporkan ke polresta Banyuwangi oleh ARM (Aliansi Rakyat Miskin) yang terkesan membodohi, merugikan dan memaksakan pada pengunjung, dengan harga tiket masuk yang include dengan vocher makan atau minum. Dan untuk pengunjung belum tentu mau menukarkan voucher tiketnya. Hal tersebut yang menjadi polemik dan pertanyaan banyak warga Banyuwangi.
“Iya memang benar, kemarin kita dipanggil Polresta Banyuwangi terkait laporan hal tersebut, saya selaku kepala di tubuh PPI (Pelindo Properti Indonesia) bersama Direksi PPI Propinsi memenuhi panggilan polresta. kami di mintai bukti-bukti terkait laporan tersebut, dan berkas-berkas kerjasama terkait pengelolaan pantai marina ini dengan pelindo, surat kuwasa, dan tanah hpl milik siapa. kami cukup membuktikan dengan documen-dokumen yang kita miliki. Bahwa untuk pengelolaan di wilayah pantai boom ini sesuai prosedur. selebihnya Direksi yang lebih tau untuk pemeriksaan tersebut, karna saya hanya mendampingi beliau saja, dan saya hanya menunggu di luar ruangan penyidik. Ujar bu Tanti selaku kepala ppi Banyuwangi, saat di konfirmasi di kantornya.
Harga tiket yang sebesar Rp.15.000=- yang rumornya memberatkan pengunjung yang mana dalam tiket masuk tersebut sudah termasuk vocher potongan harga senilai Rp.4 ribu untuk di tukarkan kepada para UMKM yang ada di dalam wilayah pantai marina Boom.
Sebagai terobosan inovasi dari PPI hal tersebut sebagai bentuk pengupayaan pemerataan perekonomian untuk pelaku UMKM di wilayah pantai marina Boom Banyuwangi. Dengan tiket masuk sebesar Rp.15.000=- dan untuk tukar vocher Rp.4.000- para pengunjung di harapkan dapat dan bersedia menukarkan vocher tersebut ke para pelaku UMKM dengan demikian hal tersebut di harapkan dapat memeratakan perekonomian para UMKM di dalam wilayah Pantai Marina Boom Banyuwangi.
Pembinaan terhadap PKL (Pedagan Kaki Lima) yang dulunya masih sendiri-sendiri sekarang di bentuk dalam sebuah kelompok UMKM agar dapat meningkatkan taraf perekonomian para PKL (pelaku UMKM).
Selain pemberdayaan untuk para UMKM yang di dalam wilayah PPI juga melakukan perbedayaan kepada penduduk setempat antara lain kelurahan kampung Mandar Kelurahan Lateng dan kampung ujung. Hal itu juga sebagai inovasi dalam menyejahterakan masyarakat.
“”Intinya apapun yang kami lakukan melalui kajian dan pertimbangan terlebih dulu. Selain dari inovasi kita sendirijuga ada yang dari pusat. Misalnya untuk penetapan harga tiket itu sebenarnya sudah mengalami kenaikan 2 (dua) kali. Bahkan dalam penetapan harga tiket tersebut sebelumnya kami berkoordinasi dengan Dinas pariwisata Dispenda Kecamatan. Bahkan dari kelurahan setempat kelurahan Kampung Mandar dan kami lakukan sosialisasi terlebih dulu.Sebelum kita kaji banyak yang menjadi pertimbangan kami. karnakan kita berinovasi untuk kenyamanan masyarakat seperti pengadaan fasilitas penerangan jalan dan fasilitas-fasilitas yang lain. Untuk UMKM PKL yang di dalam kawasan PPI yang dulunya sendiri-sendiri. Sekarang kita bentuk kelompok dan itu juga sudah kami daftarkan bahkan sampai ke Kementrian Koperasi. Dan juga pemberdayaan pada masyarakat setempat khususnya masyarakat kampung mandar dan kampung ujung. selaku Kelapa PPI di sini selain mengikuti ketentuan dari atasan kami juga ber inovasi sendiri. jadi kita banyak kajian dan pertimbangan dulu terkait aturan dan kebijakan yang kami lakukan.Tambahnya.
(Dendy)

