banyuwangi

Pilkada Banyuwangi 2024, Persaingan Sengit di Dapil Strategis Banyuwangi

Pilkada Banyuwangi 2024, Persaingan Sengit di Dapil Strategis Banyuwangi

Banyuwangi – Pertarungan Menuju Kursi Bupati Banyuwangi dalam Pilkada Serentak 2024 mendatang. Di prediksi akan menarik di tiga dapil strategis. Sebanyak 1.350.080 pemilih terdaftar akan menentukan siapa yang akan memimpin daerah mereka dalam pemilihan yang diprediksi berlangsung ketat.

Dari delapan daerah pemilihan (dapil) di Banyuwangi, terdapat tiga dapil yang diperkirakan akan menarik perhatian publik dan menjadi medan pertempuran politik yang sengit: Dapil 4, Dapil 3, dan Dapil 8.

Dapil 4 mencakup empat kecamatan, yaitu Pesanggaran, Bangorejo, Purwoharjo, dan Siliragung, dengan jumlah pemilih berdasarkan hasil rekapitulasi Pemilu Legislatif (Pileg) terakhir mencapai 52.516 suara.

Sementara itu, Dapil 3, yang meliputi Kecamatan Muncar dan Tegaldlimo, mencatatkan 47.198 suara. Dapil 8, yang terdiri dari Kecamatan Licin, Giri, Kalipuro, dan Wongsorejo, mengumpulkan 46.379 suara.

Kehadiran tiga dapil ini menjadi sangat menarik karena jumlah pemilihnya yang signifikan, yang tentunya akan menjadi sasaran utama strategi kampanye kedua pasangan calon, Ipuk Mujiono dan Gus Makki Ali Ruchi.

Persaingan di tiga dapil ini dianggap sebagai barometer penting bagi peluang kemenangan dalam Pilkada 2024.

Pertarungan antara Ipuk-Mujiono dan Gus Makki-Ali Ruchi diperkirakan akan menjadi sorotan utama dalam Pilkada Banyuwangi kali ini. Kedua calon tersebut diharapkan akan mengerahkan strategi kampanye yang menarik untuk merebut hati para pemilih, terutama di tiga dapil strategis tersebut.

Ipuk, dengan latar belakang sebagai petahana, diperkirakan akan mengandalkan pengalaman dan kebijakan populernya selama menjabat.

Sementara itu, Gus Makki Ali Ruchi, tokoh dengan basis kuat di kalangan religius, akan mencoba meraih dukungan dengan pendekatan berbasis nilai-nilai keagamaan dan perubahan.

Masyarakat Banyuwangi akan menjadi penentu akhir dalam menentukan siapa yang lebih layak memimpin mereka. Keberhasilan dalam mengambil simpati pemilih di dapil-dapil strategis ini akan sangat menentukan arah kemenangan para kandidat.

Semua mata kini tertuju pada taktik kampanye yang akan diambil oleh kedua pasangan calon.

Apakah strategi yang mengandalkan pengalaman kepemimpinan Ipuk-Mujiono lebih efektif, ataukah pendekatan berbasis perubahan dari Gus Makki-Ali Ruchi yang akan memenangkan hati masyarakat? Pertanyaan ini hanya akan terjawab pada saat pemungutan suara nanti.

Dengan demikian, Pilkada Serentak 2024 di Banyuwangi tidak hanya akan menjadi ajang perebutan kursi kepemimpinan, tetapi juga menjadi cerminan dinamika politik lokal yang penuh dengan warna dan intrik.

Publik tentu menantikan siapa yang mampu memanfaatkan peluang dan mengambil simpati masyarakat untuk memenangkan pertarungan ini.

Exit mobile version