banyuwangi

Peringati Hari Ozon Sedunia, Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM Tanam Mangrove di Banyuwangi

Peringati Hari Ozon Sedunia, Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM Tanam Mangrove di Banyuwangi

Banyuwangi – Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia yang jatuh pada 16 September, Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada 13-14 September 2024. Bertema “Akselerasi Ilmu Pengetahuan dan Aksi Iklim untuk Karbon Biru Berkelanjutan,” kegiatan ini menekankan pentingnya aksi iklim dalam menghadapi krisis lingkungan, sejalan dengan tema besar Hari Ozon Sedunia, “Montreal Protocol: Advancing Climate Action.”

Kepala PSLH UGM, Prof. Dr. Djati Mardiatno, menjelaskan bahwa penanaman mangrove merupakan langkah krusial dalam upaya penanganan perubahan iklim. Ia menyebutkan, ekosistem mangrove di Indonesia mampu menyerap hingga 52,85 ton karbondioksida (CO2) per hektar setiap tahunnya. “Kami ingin berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan ekosistem, terutama setelah bencana tsunami yang pernah melanda kawasan ini pada tahun 1994,” ujarnya, (27/9)

Kegiatan dimulai dengan penyampaian informasi mengenai teknik penanaman dan perawatan mangrove oleh Hendro Supeno, seorang pegiat dari KTH Makmur Teluk Pang Pang. Lebih dari 150 peserta, termasuk staf PSLH UGM, pelajar pecinta alam, dan warga sekitar, kemudian menanam lebih dari 100 bibit mangrove dari spesies Avicennia, Bruguiera, dan Rhizophora.

Setelah penanaman, acara dilanjutkan dengan aksi bersih sampah di muara dan pemukiman di sekitar Dusun Pancer, kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Hartono dari Sentra Kelola Sampah (SEKOLA Emvitrust) menjelaskan prosedur pemilahan sampah kepada para peserta, yang membagi sampah menjadi tiga kategori: sampah bernilai jual, sampah daur ulang, dan sampah residu.

Aksi bersih sampah ini berhasil mengumpulkan total 280 kg sampah, terdiri dari 63 kg sampah yang dapat didaur ulang dan 217 kg sampah residu. Semua sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke Sentra Kelola Sampah untuk pengelolaan lebih lanjut, bertujuan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

PSLH UGM tidak hanya fokus pada penanaman dan pembersihan, tetapi juga menjalin kemitraan dengan masyarakat setempat dan kelompok tani hutan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan ini. Tim PSLH UGM akan memantau pertumbuhan bibit mangrove yang ditanam sebanyak tiga kali dalam enam bulan ke depan. “Kami akan melakukan perawatan terhadap bibit yang rusak dan memastikan bahwa upaya kami memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tambah Djati.

Melalui kegiatan ini, PSLH UGM berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim di Banyuwangi.

Exit mobile version