PT Bumi Suksesindo Klarifikasi Soal Aktivitas Blasting di Tambang Emas Tujuh Bukit Banyuwangi

Aktivitas Blasting di Tambang Emas Tujuh Bukit Banyuwangi

Banyuwangi, 28 November 2024 — PT Bumi Suksesindo (BSI) memberikan penjelasan terkait aktivitas peledakan batuan (blasting) yang dilakukan di Tambang Emas Tujuh Bukit, atau yang lebih dikenal dengan nama Tumpang Pitu, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Aktivitas blasting yang berlangsung pada 25 November 2024 sempat menuai keluhan dari nelayan setempat setelah sebuah video yang menunjukkan guguran material dari peledakan tersebut viral di media sosial.

Iwa Mulyawan, Government and Public Relations Manager PT BSI, menjelaskan bahwa peledakan batuan adalah bagian dari teknik penambangan yang rutin dilakukan oleh perusahaan sejak mulai beroperasi di Tujuh Bukit pada 2016. Blasting dilakukan sebagai metode untuk membuka akses ke deposit mineral berharga di bawah tanah, yang merupakan bagian dari prosedur operasi yang telah disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan ditetapkan dalam standar operasional prosedur (SOP).

“Blasting adalah aktivitas reguler di Tujuh Bukit Operations, dan kami melakukannya dengan mengikuti prinsip pengelolaan tambang yang bertanggung jawab,” ujar Iwa seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Jumaat (29/11/2024).

Iwa menegaskan bahwa setiap aktivitas peledakan di kawasan tambang ini dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan. Sebelum peledakan dilakukan, PT BSI selalu menyosialisasikan rencana peledakan kepada warga dan pemangku kepentingan yang berada dalam radius 500 meter dari lokasi, beberapa jam sebelum peledakan dilaksanakan. Pemantauan di luar area tambang juga dilakukan secara rutin saat kegiatan blasting berlangsung.

Lebih lanjut, Iwa menjelaskan bahwa pada 25 November 2024, terjadi perubahan arah angin dari timur ke selatan yang menyebabkan penyebaran partikel halus dari material blasting. Meski demikian, ia menekankan bahwa material peledakan tetap diarahkan ke dalam area tambang dan tidak mengarah ke laut. “Kami selalu memastikan bahwa material hasil peledakan diarahkan ke dalam area tambang, menjauhi arah laut,” kata Iwa.

Menurut hasil pemantauan tim Lingkungan PT BSI pada 26 November 2024, kondisi laut yang berdekatan dengan lokasi peledakan tetap dalam keadaan normal, tanpa adanya perubahan keruh yang signifikan. Perusahaan juga telah mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan dampak debu dengan melakukan penyiraman di lokasi peledakan.

“Selain itu, kami selalu siap melakukan tindakan perbaikan (corrective action), termasuk menyesuaikan jadwal peledakan berdasarkan arah angin, serta ukuran dan jumlah lubang peledakan, untuk meminimalkan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar,” tambah Iwa.

Terkait keluhan yang muncul dari masyarakat, PT BSI mengungkapkan bahwa mereka terbuka untuk menerima pertanyaan atau keluhan melalui tim External Affairs perusahaan. “Jika ada pertanyaan atau keluhan dari masyarakat, kami siap untuk menerima dan menindaklanjutinya,” kata Iwa.

Sebelumnya, aktivitas peledakan yang dilakukan oleh PT BSI mendapat perhatian setelah sebuah video yang menunjukkan material hasil blasting yang mengarah ke laut viral di media sosial. Nelayan setempat menyuarakan kekhawatirannya terhadap dampak kegiatan ini terhadap lingkungan dan mata pencaharian mereka.