Persewangi Ditahan Imbang Persesa Sampang, Penalti Dianulir Warnai Laga Sengit Liga 4 Jatim
BANYUWANGI – Persewangi Banyuwangi hanya mampu bermain imbang tanpa gol saat menjamu Persesa Sampang Madura dalam laga Grup AA babak 32 besar Liga 4 PSSI Jawa Timur di Stadion Diponegoro, Senin (20/1/2025). Pertandingan ini diwarnai dengan dianulirnya penalti yang diperoleh Persewangi, pada menit ke-28, setelah eksekusi yang dilakukan kapten tim, Aniz Mujiono, dianggap tidak sah oleh wasit.
Bermain di kandang sendiri, Persewangi gagal memanfaatkan momentum untuk meraih poin penuh. Penalti yang didapat pada babak pertama seharusnya menjadi momen krusial, namun wasit membatalkan gol tersebut karena dianggap ada pelanggaran teknis.
Pelatih Persewangi, Alexander Saununu, mengaku kecewa dengan keputusan wasit. Menurutnya, situasi tersebut seharusnya tidak menjadi masalah. “Saya tidak tahu kenapa gol penalti itu tidak disahkan. Setahu saya, pemain yang masuk ke dalam kotak penalti setelah bola ditendang seharusnya tidak menjadi masalah, kecuali masuk sebelum bola ditendang,” ujarnya setelah pertandingan.
Meskipun kecewa, Alexander tetap optimis untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Ia berencana melakukan perombakan komposisi pemain dengan memberikan kesempatan kepada pemain muda. “Kami harus menang di laga berikutnya kalau ingin lolos ke babak selanjutnya. Saya optimis tim bisa menang. Ke depan, kami akan menurunkan pemain muda untuk menambah jam terbang mereka,” tambahnya.
Sementara itu, pelatih Persesa Sampang Madura, Wimba Sultan, mengapresiasi performa timnya, meski pertandingan berakhir imbang. “Secara umum, saya kurang puas dengan pertandingan ini. Taktik dan skema kami tidak berjalan seperti yang direncanakan. Meski begitu, kami tetap menghargai keputusan wasit dengan semangat fair play,” kata Wimba.
Namun, Wimba juga menyayangkan beberapa keputusan wasit yang menurutnya merugikan tim. Salah satunya adalah tidak diberikannya kartu merah kepada pemain bertahan Persewangi yang berulang kali melakukan pelanggaran terhadap pemain Persesa. “Sebagai pelatih, saya kecewa melihat pelanggaran yang dilakukan pemain bertahan mereka berkali-kali, bahkan menghalangi peluang kami mencetak gol. Seharusnya itu kartu merah,” tegasnya. Meski demikian, Wimba menegaskan bahwa timnya akan terus berbenah dan percaya pada strategi yang telah disiapkan. “Kami punya skema dan game plan sendiri, baik melawan tim yang selevel maupun yang di atas atau di bawah kami. Itu akan kami terapkan untuk laga-laga selanjutnya,” pungkasnya.
Hasil imbang ini membuat persaingan di Grup AA semakin ketat. Baik Persewangi maupun Persesa masih memiliki peluang untuk melaju ke babak selanjutnya, dengan pertandingan berikutnya menjadi momen penentu nasib mereka di Liga 4 PSSI Jawa Timur.

