Minimnya Dukungan PMI Cabang Jember, Relawan Hentikan Kegiatan

Relawan PMI Jember dari Ormas NU

JEMBER – Sejumlah penggerak dan relawan donor darah sukarela di Kabupaten Jember memilih mogok menggelar kegiatan donor darah. Mereka menilai Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember, yang dipimpin Dr. H. Mohammad Thamrin, kurang memberikan perhatian dan dukungan terhadap aktivitas kemanusiaan tersebut.

Salah satu relawan yang menghentikan kegiatannya adalah Haryono, tokoh masyarakat asal Rambipuji. Ia mengaku kecewa karena upaya mereka menggerakkan masyarakat untuk rutin mendonorkan darah tidak mendapatkan apresiasi dari pengurus PMI.

“Sejak izin operasional Unit Donor Darah (UDD) PMI Jember berakhir pada 16 Juli 2025 dan belum diperpanjang, kami sudah kesulitan menggelar donor darah. Saya akhirnya mogok mengadakan kegiatan di kantor Ranting NU Rambipuji Kota,” ungkap Haryono kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).

Menurut Haryono, kegiatan donor darah rutin yang ia inisiasi biasanya mampu mengumpulkan 68–98 kantong darah dalam satu kali kegiatan. Jumlah itu sangat membantu ketersediaan stok darah di PMI Jember.

“Kami rela mengeluarkan dana sendiri untuk menggerakkan masyarakat. Tapi sejak PMI Jember dipimpin Pak Thamrin, perhatian itu hilang. Biasanya ada bentuk penghargaan kecil seperti parcel tiap tahun, sekarang sudah tidak ada,” tambahnya.

Ia menilai minimnya dukungan ini berpotensi memicu kelangkaan stok darah di Jember. Terlebih, setiap kantong darah memiliki nilai penting bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kondisi ini juga menyoroti dugaan masalah manajemen internal di PMI Cabang Jember. Sebelumnya, kepemimpinan Thamrin dikritik karena dinilai mengambil kebijakan sepihak tanpa melibatkan rapat pengurus.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PMI Jember belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan relawan donor darah tersebut.

Tinggalkan Balasan