Eucheuma spinosum ganggang merah kaya manfaat
Eucheuma spinosum adalah salah satu spesies rumput laut yang termasuk dalam kelompok ganggang merah (Rhodophyta). Jenis rumput laut ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi terutama sebagai sumber penghasil karagenan. Ganggang merah yang dikelompokkan pada ordo Gigartinales dan familia Solieriaceae ini banyak dibudidayakan di perairan tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia. Data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, rumput laut ini telah dibudidayakan di beberapa daerah, antara lain: Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Timur dan Papua Barat, dengan mayoritas produksi dari Pulau Sulawesi.
Penggunaan Eucheuma spinosum terutama karagenan yang dihasilkan dalam industri makanan sudah tidak asing lagi, misalnya sebagai bahan pengental pada es krim, yogurt, dan berbagai jenis produk makanan lainnya.
Ganggang merah ini ternyata juga banyak digunakan dalam industri farmasi terutama sebagai bahan tambahan pada berbagai sediaan farmasi, misalnya bahan pembentuk gel, pengikat pada tablet, serta stabilizer pada sediaan emulsi dan suspensi. Karagenan dari Eucheuma spinosum juga dimanfaatkan dalam pembuatan cangkang kapsul terutama sebagai pengganti gelatin.
Selain sebagai bahan tambahan dalam sediaan farmasi, ganggang merah ini juga memiliki berbagai potensi sebagai bahan baku obat karena kandungan senyawa kimia alami antara lain senyawa fenolik, flavonoid, terpenoid, alkaloid dan tanin. Eucheuma spinosum tentu saja mengandung pigmen warna alami, seperti klorofil, karotenoid dan pigmen warna merah yaitu fikoeritrin. Adanya pigmen warna fikoeritrin dan karotenoid serta kandungan senyawa fenolik dan flavonoid menjadikan ganggang merah ini sebagai sumber antioksidan alami. Selain itu beberapa peneliti melaporkan bahwa Eucheuma spinosum memiliki potensi sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian yang dilakukan menggunakan ekstrak Eucheuma spinosum menunjukkan potensi pencegahan penyakit osteoporosis karena kemampuannya untuk meningkatkan kepadatan tulang. Studi lain menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Eucheuma spinosum selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan.
Menilik potensinya yang luar biasa, sayangnya pemanfaatan Eucheuma spinosum belum optimal. Saat ini mayoritas pemanfataanya berfokus pada pengambilan karagenan, sehingga masih perlu dioptimalkan, ditunjang dengan ketersediannya dalam budidaya rumput laut. Pemanfaatan secara sederhana oleh masyarakat juga dapat dilakukan, misalnya dikonsumsi langsung sebagai sayuran segar, atau campuran dalam sup atau minuman.
Penulis:
Dr. Suciati
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.












