Bappenas Gandeng Banyuwangi untuk Pengembangan Pertanian Digital Nasional

Bappenas Gandeng Banyuwangi untuk Pengembangan Pertanian Digital Nasional

Suara Pecari – Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah menggarap roadmap kebijakan pertanian digital nasional, dan Banyuwangi menjadi fokus utama sebagai rujukan. Sebuah Forum Group Discussion (FGD) selama dua hari telah dilaksanakan di Banyuwangi pada 13-14 November 2023 oleh tim yang ditunjuk oleh Bappenas, melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Selama FGD, pencapaian Banyuwangi dalam pengembangan pertanian, terutama dalam pemanfaatan teknologi, dan kebutuhan masa depan dibahas. Tim Bappenas yang terlibat berasal dari berbagai unsur, termasuk tim dari Australian Centre of Agricultural Research (ACIAR), Badan Inovasi Pertanian Australia ‘Beanstalk’s’, dan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (ICASEPS) Kementerian Pertanian, serta dari akademisi Universitas Brawijaya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa Banyuwangi menjadi tempat FGD untuk memberikan masukan bagi Bappenas. “Kami paparkan apa-apa saja yang sudah dilakukan Banyuwangi dan apa saja yang dibutuhkan ke depan untuk mengembangkan sektor pertanian, terutama terkait teknologi,” ungkapnya.

Ipuk menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melalui program Jagoan Tani sejak 2018, berusaha melahirkan generasi muda petani yang inovatif, visioner, dan melek teknologi. Program ini memberikan modal usaha ratusan juta rupiah bagi peserta yang mencapai hasil terbaik. Selain itu, program Jagoan Digital juga digelar untuk mendorong anak-anak muda mengembangkan teknologi pertanian.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Inovasi Universitas Brawijaya, Dias Satria, menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah menyusun roadmap teknologi pertanian untuk diserahkan ke Bappenas. Inovasi dan komitmen pemerintah Banyuwangi dalam mendorong teknologi pertanian digital membuat daerah ini dipilih.

Dalam FGD, peserta Jagoan Tani dan petani inovatif lainnya memberikan kontribusi berharga. Mereka seperti Edy Lusi, Ketua Asosiasi Panaba (Petani Buah Naga Banyuwangi), Mumtadz Zaid Bin Tsabit (petani milenial dengan teknologi drone sprayer), Nanang Widayat (petani ramah lingkungan), Fauzan Sukma (teknologi reduktan pestisida), Abdul Rachman Jauhari (beras organik kualitas ekspor), dan Edy Suprandono dari P4S (Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian Pedesaan) Sukatani.

Tim Bappenas juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat penerapan teknologi digital pertanian smartfarming di Banyuwangi, seperti greenhouse tanaman melon dengan metode IoT (Internet of Things). Semua informasi dan teknologi yang diterapkan oleh petani Banyuwangi diharapkan menjadi masukan berharga untuk roadmap pertanian digital nasional.