Berita

Proyek Program Kotaku Di Bekas Lokalisasi Pakem Diprotes Warga.

Banyuwangi.

Suarapecari.com – Sejak tahun 2013 Lokalisasi Pakem yang berjarak satu kilo meter dari pusat kota Banyuwangi resmi di tutup oleh Pemkab Banyuwangi. Namun kenyataannya di lapangan geliat praktek prostitusi di bekas lokalisasi Pakem Lingkungan Kramat Kelurahan Kertosari Kecamatan Banyuwangi tersebut tidak sepenuhnya tutup dan masih beroperasi secara diam diam.

Pemerintah Banyuwangi terkesan tidak perduli masalah lokalisasi pakem yang masih beroperasi diam diam, pasalnya Program Pemerintah Kotaku dari Kementrian PUPR pembangunan nya di alokasikan di area eks lokalisasi Pakem, hal ini menuai penolakan dari beberapa warga sekitar diluar kompleks lokalisasi yang masih satu lingkungan,

Di temui seusai pertemuan di kantor Kelurahan Kertosari Poniman salah satu warga RT. 03 RW. 02 Lingkungan Kramat yang didampingi Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) dan Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (LPKN) ia menyayangkan proyek dari Kementrian PUPR tersebut di alokasikan diarea eks Lokalisasi Pakem. Kamis (5/8/2021).

Menurut keterangan Poniman kepada awak media, Lokalisasi Pakem tersebut tidak tutup sepenuhnya, praktek mucikari itu masih ada dan beberapa rumah masih menjalankan bisnis esek esek di komplek itu dan mayoritas warga pendatang. Jadi harusnya yang mendapat program Kotaku dari Pemerintah itu warga lingkungan depan pinggir jalan yang benar benar pemukiman, ini kok lokalisasi yang di bangun saya minta di bongkar karena itu dana dari Pemerintah,” pintanya.

Di sisi lain, Ahmad Saifudin sebagai Ketua DPC Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Banyuwangi menegaskan, keluhan dari masyarakat tetap kami perjuangkan haknya dan kami kawal permasalahan yang menyangkut Program dari Pemerintah. Kami selalu aktif memantau pembangunan proyek pemerintah yang dapat dimanfaatkan masyarakat sehingga tidak salah sasaran.

Saifudin menambahkan kami menemukan adanya proyek pavingisasi program Kotaku yang ditempatkan di lokasi eks lokalisasi yang kenyataannya masih aktif kegiatan prostitusi. Dari pantauan kami di sana ada salah satu produk minuman beralkohol sebagai sponsornya seharusnya perusahaan tersebut yang mengeluarkan CSR nya untuk pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan eks lokalisasi Pakem tersebut ucapnya.

Sementara itu Joko Handoko selaku  Lurah Kertosari menjelaskan tidak mengetahui bahwa di sana masih ada kegiatan prostitusi terkait program pembangunan Kotaku yang di alokasikan di eks lokalisasi Pakem akan di koordinasikan dengan pihak pihak terkait ungkapnya.

Tron – Banyuwangi

Exit mobile version