Berita

Wali Murid Mengeluh, Komite SMPN 2 Rogojampi Meminta Sumbangan Sejumlah 660 Ribu

Banyuwangi, suarapecari.com _ Sejumlah wali murid kelas VII SMP Negeri 2 Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mengaku keberatan atas kebijakan pihak komite yang meminta sumbangan kepada wali murid, berdalih untuk perbaikan bangku sekolah. Jumat (10/06/22).
Pihak komite sekolah meminta sumbangan sebesar 660 Ribu perwali murid dinilai sangat memberatkan, menurut pengakuan wali murid yang tidak mau dipublikasikan namanya,” terkesan ada nada ancaman, bila tidak lunas maka siswa tidak mendapatkan kartu peserta ujian.
Salah satu wali murid kelas VII SMP Negeri 2 Rogojampi yang keberatan namanya disebut mengungkapkan, bila sebelum ujian kenaikan kelas yang dilaksanakan pada Senin depan, para siswa kelas VII tidak melunasi sumbangan, maka pihak sekolah tidak memberikan kartu peserta ujian, sehingga siswa terancam tidak bisa mengikuti ujian kenaikan kelas.
Yang belum bayar banyak, ada yang masih bayar 300, Memang sebelumnya wali murid dipanggil semua untuk musyawarah, tapi antara ridho atau tidak, kan tidak tahu hatinya orang,” katanya.
Pihak Sekolah sengaja mengatasnamakan komite sekolah karena mereka paham bahwa sekolah tidak berwenang mengurusi dana kecuali Dana BOS, terangnya.
Ia menambahkan, beberapa hari yang lalu para siswa disuruh melakukan pengecatan ruang sekolah dengan biaya dari siswa sendiri. Atas perlakuan tersebut, para wali murid terpaksa urunan untuk membeli cat beserta alat kelengkapannya.
“Katanya gratis tapi kok masih membayar ini dan itu,” sesalnya.
Ditempat terpisah, Kepala SMP Negeri 2 Rogojampi, Agus Syafi’i saat dikonfirmasi awak media di ruang kantor sekolah membenarkan adanya pungutan yang dikemas dalam bentuk sumbangan kepada wali murid. Namun pungutan diatasnamakan komite sekolah. “Jadi bukan pihak sekolah kaitannya itu,” ujar Agus.
Hal ini menjadi sorotan salah satu Lembaga Masyarakat yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Lembaga Pencerahan Anak Negeri (PECARI) melalui sekretarisnya Ricky Sulivan saat diminta komentar oleh tim media Suarapecari.com di kantornya, bahwa tidak membenarkan sikap kepala sekolah yang melemparkan soal pungutan kepada pihak komite, menurut dia mana mungkin ada sumbangan komite kalau tidak ada koordinasi antara Komite dan Kepala Sekolah. Sumbangan yang ditentukan komite ini setidaknya jangan memberatkan para wali murid. Apalagi ada ancaman bagi siswa yang belum bayar maka tidak boleh ikut ujian. Ini jelas sangat tidak dibenarkan, tegasnya.
Disisi lain pihak sekolah membantah bila selama ini sekolah melakukan ancaman, siswa tidak diberikan kartu ujian bila tidak melunasi sumbangan sejumlah 660 Ribu Rupiah.
Besok hari Sabtu akan diserahkan semua. “Jadi kartu ujian kita bagikan hari sabtu, karna kebiasaan anak anak itu kalau kartu ujian dibagikan lebih awal, banyak yang hilang. Kalau hilang akan mengganggu jalannya ujian karena harus menghadap ke panitia ujian dulu,” katanya. (Tim )
Exit mobile version