Berita

Warga Resah 3 Orang Positif DBD, Namun Dinas Belum Ambil Tindakan

Banyuwangi, Suarapecari.com – Warga  Desa Badean Kecamatan Blimbingsari, khususnya di lingkungan Dusun Krajan merasa resah, pasalnya sudah tiga orang di lingkungannya positif menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) / virus Dengue, namun belum ada tindakan nyata dari Dinas yang berwenang.
Alwi(40), warga dusun Krajan Badean mengatakan kepada awak media, bila dalam kurun waktu satu minggu sudah ada dua orang tetangganya ditambah anaknya yang terkena DBD dan masih di rawat di Rumah Sakit NU Mangir Rogojampi.
“Kami was-was, sudah tiga orang yang kena namun belum ada tindakan dari Pemerintah, apalagi perawatnya bilang jika anak saya pulang, rumah harus dalam kondisi steril,” ungkapnya.
Dikesempatan berbeda, kepala Desa Badean, Nur Samsi, kepada awak media, saat dikonfirmasi dikantornya, Jum’at (17/6/2022) mengatakan, jika informasi yang masuk di pihaknya hanya satu penderita DBD saja, dan menunggu pemberitahuan dari Dinas Kesehatan.
Kades Badean “”Nur Samsi””
“”Untuk penindakan semacam fogging atau kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kita menunggu  pemberitahuan dari puskesmas. Seperti adanya cikungunya (sakit akibat gigitan nyamuk cikungunya) yang pernah terjadi kita diberitahu oleh dokter maka segera kita adakan kegiatan pemberantas jentik dengan pemberian obat (larvasida) ditempat air jelasnya.
Biasanya lanjut Samsi untuk pelayanan awal pihaknya telah sediakan mobil pelayanan desa untuk mengantarkan warga yang sakit selanjutnya jenis sakitnya terkadang pihaknya  tidak mengetahui dan khusus untuk pemberantasan nyamuk DBD pihaknya segera bertindak jika ada surat dari dinas.
“”Sampai saat ini kita belum menerima surat dari dinas dan ketika ada surat terkait DBD pastinya kita segera action (bertindak) kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak dan dinas terkait’ ujarnya.
Apabila kita dianggap lambat dalam menerima informasi maka anggap ini kekurangan dari kami kami mohon maaf. untuk selanjutnya kami akan proaktif meskipun tanpa surat kami akan bertindak baik dengan kegiatan swadaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) maupun proaktif dengan mendorong dinas agar melakukan foging jika diperlukanPungkas Samsi.
Disisi lain Agus Baidowi selaku staf Humas Rumah Sakit NU Mangir Rogojampi yang merawat pasien DBD warga Badean mengatakan kepada awak media terkait dengan jumlah penderita DBD dan surat laporan kepada dinas kesehatan pihaknya belum bisa memberikan keterangan.
“”Mengenai data pasien DBD kami akan cek dan apa sudah dilaporkan kepada dinas. Memang prosedurnya kita akan laporan ke dinas dan dinas akan melanjutkan ke Puskesmas (PKM) untuk dilaksanakan penindakan lebih lanjut dengan pihak desa kami pasti segera lakukan prosedur itu singkatnya.
Untuk informasi Fogging (tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk secara luas) ada yang kategori dibiayai pemerintah (biaya gratis) dan ada yang mandiri/swadaya.
Untuk fogging gratis syaratnya di wilayah tersebut sudah terdiagnosa adanya warga yang menderita penyakit DBD minimal ada tiga penderita dalam radius 100 meter dan hasil identifikasi telah terbukti ada nyamuk Aedes Aegypti larva (jentik) nyamuk tersebut.(Tim)

Exit mobile version