Punya Nilai Yang Tinggi, Kerajinan Botol dari Labu Banyak Diminati Pasar Pulau Bali.
Jember, Suarapecari.com – Di tengah pandemi COVID-19 banyak cara untuk bertahan dengan mengembangkan tanaman Labu Botol yang di proses menjadi botol dan dipasarkan di Pulau Bali, guna menanggulangi kesulitan ekonomi. Seperti yang di lakukan oleh Ahmad Toyib, Warga Dusun Gumuksari, Rt.31 / Rw. 07 Desa Curah Malang, kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Selasa, 15/11/2022
Salah seorang pengrajin Labu Botol Ahmad Toyib mengatakan, Sekitar awal tahun 2022, inspirasi ini dapat dari teman yang ada di pasaran Bali, saya sendiri ada ide untuk budidaya Labu Botol. Kebetulan bibit ini dapat dari Jepara, untuk di budidaya disini. Untuk kesulitannya adalah saat musim penghujan kebanyakan buahnya busuk, mungkin cara perawatannya kurang begitu menguasai dan kurangnya pengetahuan tentang obat tanaman untuk menjaga tanaman supaya tumbuh bagus.
Workshop Labu Botol milik Pak Toyib
Lanjut Toyib mulai proses panen sampai pengeringan buah labu ini kurang lebih sekitar Sebulan pokoknya kering Labu botol ini sudah bisa diproses. Untuk pemasarannya sementara masih di Bali dan Jakarta. Nilainya perbotol kalau yang kecil seharga Rp.50.000- Kalau yang besar bisa sampai Rp. 75.000- Pungkasnya. (Dian)
“
