Brigjen Asep Guntur Rahayu Dikabarkan Mengundurkan Diri dari KPK Setelah Polemik OTT di Basarnas
Jakarta – Brigjen Asep Guntur Rahayu dikabarkan akan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Penyidikan sekaligus Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengunduran diri ini terjadi sebagai akibat dari polemik operasi tangkap tangan (OTT) terhadap perwira TNI dalam kasus dugaan suap di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Menurut informasi yang beredar, Asep menyampaikan kabar pengunduran dirinya dari KPK melalui pesan WhatsApp. Dalam pesan tersebut, dia menyatakan alasan pengunduran dirinya terkait dengan polemik OTT di Basarnas dan hasil pertemuan dengan jajaran Polisi Militer TNI serta Pejabat Utama Mabes TNI. Kesimpulannya, dalam pelaksanaan OTT dan penetapan tersangka, penyidik melakukan kesalahan.
Kabar yang belum terkonfirmasi ini berawal dari beredarnya tangkapan layar percakapan Asep Guntur di sebuah grup WhatsApp
ASSALAMUALAIKUM SELAMAT MALAM PIMPINAN DAN BAPAK IBU SEKALIAN STEUKTURAL KPK..
SEHUBUNGAN DENGAN POLEMIK TERKAIT OTT DI BASARNAS DAN HASIL PERTEMUAN DENGAN JAJARAN POM TNI BESERTA PJU MABES TNI. DIMANA KESIMPULANYA DALAM PELAKSANAAN OTT DAN PENETAPAN TERSANGKA PENYIDIK MELAKUKAN KEKHILAPAN DAN SUDAH DI PUBLIKASIKAN DI MEDIA.
SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN SAYA SELAKU DIREKTUR PENYIDIKAN DAN PLT DEPUTI PENINDAKAN DENGAN INI SAYA MENGAJUKAN PENGUNDURAN DIRI… KARENA ITU BUKTI SAYA TIDAK MAMPU MENGEMBAN AMANAH SEBAGAI DEKTUR PENYIDIKAN DAN PLT DEPUTI PENINDAKAN.. (SURAT RESMI AKAN SAYA SAMPAIKAN HARI SENIN)
PERCALAH BAPAK IBU,.. APA YG SAYA DAN REKAN PENYELIDIK, PENYIDIK DAN PENUNTUT UMUM LAKUKAN SEMATA? HANYA DALAM RANGKAN PENEGAKAN HUKUM UTK MEMBERANTAS KORUPSI.
Terima Kasih
Salam Anti Korupsi
AG”
Hingga berita ini tayang, Awak media masih berusaha untuk memperoleh informasi dari yang bersangkutan terkait pengunduran diri Brigjen Asep Guntur Rahayu dari jabatan Direktur Penyidikan sekaligus Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
