Upaya Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi dalam Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak
Suara Pecari – Dalam upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Jawa Timur telah mencatat prestasi gemilang dengan capaian vaksinasi yang tertinggi secara nasional. Jawa Timur berhasil mencapai posisi pertama dengan total 9,3 juta dosis vaksinasi PMK bagi hewan ternak seperti Sapi, Kerbau, Kambing, Domba, dan Babi, selama periode 25 Juni 2022 hingga 31 Desember 2023.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian tersebut, “Alhamdulillah, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur telah berhasil dikendalikan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya ini.”
Namun, tidak semua daerah di Jawa Timur beruntung dalam menghadapi PMK. Kabupaten Banyuwangi dilaporkan sedang menghadapi wabah penyakit ini. Ilham Juanda, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, mengungkapkan bahwa ribuan hewan ternak di wilayah tersebut terjangkit PMK.
“Kami terus berupaya dengan pemberian vaksinasi PMK secara bertahap dan pengobatan intensif,” kata Ilham, pada Minggu (07/01/2024).
Pihak Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi juga aktif memberikan pelayanan dan stimulasi kepada masyarakat peternak dengan menyediakan sosialisasi, pengobatan, dan vaksinasi PMK secara gratis. Data dari dinas tersebut menunjukkan bahwa Banyuwangi telah mencapai 65% dari target 70% populasi yang telah divaksinasi PMK hingga tahun 2023.
Ilham berharap, “Semoga dengan kerja keras ini, masyarakat dapat lebih termotivasi untuk bekerja lebih semangat dan kompak dalam menjadikan Banyuwangi terbebas dari PMK.”
Sebagai penghargaan atas usahanya, Banyuwangi meraih dua penghargaan sekaligus:
- Juara 1 Kabupaten Dengan Kinerja Vaksinasi PMK pada Kambing Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur.
- Juara Harapan 2 Pembuatan Film Pendek Penanggulangan PMK Tahun 2023 yang diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
Keberhasilan Jawa Timur dalam mengatasi PMK menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan penyakit pada hewan ternak. Semoga pencapaian ini menjadi dorongan untuk menjaga keberlanjutan keberhasilan pengendalian PMK di masa mendatang.
