Kondisi Bayi yang Dibuang Ibunya Di Muncar Akhirnya Meninggal Dunia Setelah Mendapat Perawatan Medis

Kondisi Bayi yang Dibuang Ibunya Di Muncar Akhirnya Meninggal Dunia

Suara Pecari – Kondisi bayi yang dibuang ibunya setelah dilahirkan di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, memilukan hati masyarakat setelah bayi tersebut akhirnya meninggal dunia pada hari Rabu (10/01/2024) setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng.

Direktur RSUD Genteng, Siti Asiyah Anggraeni, mengungkapkan bahwa bayi laki-laki yang ditemukan dalam kardus mengalami hipotermi dengan suhu tubuh rendah sekitar 33 derajat Celsius. Dengan berat 1,2 kg dan panjang 37 cm, bayi tersebut langsung dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Genteng.

“Bayi ini lahir secara prematur setelah 7 bulan kehamilan. Meskipun tim medis berupaya dengan pemasangan pipet pernafasan, sayangnya, nyawa bayi tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia dalam waktu kurang dari 2 hari,” jelas Asiyah.

Asiyah juga menyoroti kondisi bayi yang seharusnya dirawat di inkubator untuk memberikan kehangatan, namun bayi malang ini hanya diletakkan dalam kardus beberapa hari setelah lahir. “Ini semakin memperburuk kondisi bayi yang seharusnya mendapatkan kehangatan, tetapi malah ditaruh di luar ruangan dalam kardus hanya ditutupi selimut,” ungkapnya.

Sebelumnya, warga menemukan bayi tersebut di pojokan Toko di pinggir jalan raya KH Abdul Mannan, selatan Pondok Pesantren Minhajut Thullab Desa Sumberberas, pada Minggu (7/1/2024) sekitar pukul 17.35 WIB. Bayi dalam kondisi telanjang tanpa pakaian, hanya ditutupi selembar kain selimut putih, dengan sebuah kertas di dalam kardus yang berisi pesan dari orang tua bayi.

Dalam pesan tersebut, orang tua menuliskan bahwa bayi tersebut dititipkan di pondok pesantren karena tidak mampu merawatnya akibat masalah ekonomi. Bayi yang diberi nama Alexandro Eltama Dhanvian ini membuat warga terguncang atas kejadian tragis ini.

Tidak lebih dari 24 jam, pihak kepolisian berhasil menangkap ibu bayi berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian. Pemuda yang masih berstatus pelajar SMP tersebut kini akan dihadapkan pada proses hukum yang menunggunya.

Masyarakat setempat berharap agar tragedi ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan terhadap anak-anak dan penanganan kasus kehamilan yang tidak diinginkan secara lebih bijak.