Pemkab Banyuwangi Rumuskan Masterplan Pengelolaan Sampah hingga 20 Tahun Kedepan
Suara Pecari – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah merumuskan Masterplan atau Rencana Induk Pengelolaan Sampah Daerah sebagai acuan strategis untuk pengelolaan sampah dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan komitmen Pemkab untuk melibatkan berbagai aspek dalam penanganan sampah, termasuk pembangunan infrastruktur, program edukasi, dan tata kelola yang baik.
Bupati Ipuk menjelaskan, “Kami juga ingin pengelolaan persampahan di Banyuwangi memiliki payung hukum agar pelaksanaannya berkelanjutan. Maka dari itu kami menyusun masterplan yang saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati No 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan.”
Kerja sama dilakukan dengan Indonesia Solid Waste Association (InSWA) melalui program Clean Ocean through Clean Communities (COCC), yang didanai oleh Pemerintah Norwegia. Sebelumnya, Norwegia juga telah mendukung Banyuwangi melalui Project STOP dan Program Banyuwangi Hijau.
General Secretary InSWA, M. Satya Oktamalandi, menjelaskan bahwa masterplan mencakup panduan pengelolaan sampah di tingkat perkotaan dan desa. “Di dalamnya juga memuat sarana prasarananya yang dibutuhkan, jumlah hingga lokasinya. Juga mengatur masalah kelembagaan, dimana ada 12 OPD yang terlibat dalam penanganan sampah,” ujarnya.
Masterplan ini juga mengintegrasikan program penanganan sampah pada tingkat desa, dengan pendekatan berkelanjutan selama lima periode sesuai dengan RPJMD. Setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) telah memiliki program penanganan sampah yang berkelanjutan dan menjadi rencana strategis.
Saat ini, kegiatan pendampingan desa terus dilakukan untuk menciptakan sistem pengelolaan persampahan yang mandiri dan berkelanjutan di tingkat desa. Dengan pendekatan edukasi, pengembangan sarana prasarana, dan peningkatan kapasitas SDM, Pemkab Banyuwangi bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
