Ritual Resik Kagungan, Tradisi Warga Cungking untuk Membersihkan Pusaka Ki Wongso Karyo
Suara Pecari, Banyuwangi – Warga di lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, menggelar ritual rutin tahunan yang disebut Resik Kagungan pada Kamis (25/1/2024). Ritual ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan untuk membersihkan pusaka peninggalan leluhur, Ki Wongso Karyo, yang merupakan tokoh leluhur masyarakat setempat.
Percaya bahwa pusaka-pusaka tersebut membawa kesejahteraan, ritual ini diadakan setiap bulan Rajab dalam penanggalan Jawa. Acara dimulai dengan menyantap jenang Wonopuro, yang menjadi simbol permohonan maaf kepada leluhur jika selama acara Resik Kagungan terdapat kesalahan.
Pusaka-pusaka peninggalan yang dibersihkan meliputi Tombak Kyai Gagak Rimang, Keris Kagungan, Sangku, Layang, Sirip Ikan Agung, Endog Kebo, Krikil Swargo, Krikil Madinah, Tepung Gelang, dan Grito. Pusaka-pusaka tersebut dikeluarkan dari Tajug untuk dijamas.
Juru Pelihara makam Buyut Cungking, Jam’i, menjelaskan bahwa selain sebagai rangkaian tradisi, kegiatan tersebut juga berfungsi sebagai doa dan harapan warga setempat. “Tombak Gagak Rimang ini pusaka Buyut Cungking. Konon, ada dua tombak, satu dipegang Presiden Soekarno dan satu lagi di Cungking ini,” ujarnya.
Setelah tombak, pusaka lainnya dibersihkan dengan air. Jam’i menambahkan bahwa Resik Kagungan bukan hanya merawat pusaka peninggalan leluhur, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan semangat gotong royong dan mempererat ikatan silaturahmi antarwarga.
Ritual ini mencerminkan kekayaan tradisi dan kepercayaan masyarakat Cungking, yang dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.

