BMKG Ingatkan Dampak Perubahan Cuaca serta Potensi Gempa di Wilayah Pantai Selatan Banyuwangi
Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi telah mengonfirmasi bahwa wilayah pantai Selatan Banyuwangi memiliki potensi gempa dengan Megathrust, Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia.
Suwandoko, prakirawan BMKG Banyuwangi, menekankan pentingnya pemahaman tentang mitigasi bencana dalam situasi seperti ini.
“Warga diharapkan memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat, seperti berpindah ke lokasi aman dan tinggi saat terjadi gempa. Meskipun kita tidak bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi, dampak potensi gempa tetap perlu diwaspadai,” ujarnya pada Senin (25/3/2024).
Sementara itu, dalam perkiraan cuaca untuk wilayah Banyuwangi dalam seminggu ke depan, BMKG memperkirakan masih akan terjadi hujan disertai petir, terutama di wilayah bagian tengah dan barat Banyuwangi. Tinggi gelombang laut di wilayah laut selatan Banyuwangi diperkirakan mencapai 1,2 hingga 2,5 meter.
Untuk Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, BMKG menyatakan bahwa kondisinya tetap normal dengan tinggi gelombang yang stabil antara 0,5 hingga 1,2 meter. Meskipun hujan masih terjadi, frekuensinya telah berkurang.
Adanya masa pancaroba yang terjadi siang hingga sore hari di wilayah Banyuwangi tengah dan barat disebabkan oleh ketidakstabilan dan dinamika atmosfer di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk panik. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan siap menghadapi situasi yang mungkin terjadi. Dengan pemahaman dan kesiapan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh potensi bencana alam.
Dengan demikian, langkah-langkah preventif yang diberikan oleh BMKG diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi potensi gempa dan kondisi cuaca yang mungkin berubah di wilayah Banyuwangi.
