Ritual Adat Seblang Olehsari, Menampilkan Tarian Magis Dalam Keadaan Trance

Ritual Adat Seblang Olehsari

Banyuwangi – Dalam suasana syukur menyambut bulan Syawal, masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Ritual Adat Seblang Olehsari yang telah menjadi peristiwa sakral dan memukau setiap tahunnya. Ritual ini tidak hanya menjadi ungkapan rasa syukur, tetapi juga menyuguhkan keindahan budaya yang kaya dan mengundang decak kagum dari wisatawan.

Pada tanggal 15 April 2024, tepat saat 6 Syawal 1445 H, Desa Olehsari dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kekhusyukan saat Ritual Seblang digelar. Para penari Seblang, yang dipilih secara supranatural dari kalangan remaja putri yang masih perawan, mempersembahkan tarian magis yang dilakukan dalam keadaan trance, mengikuti jejak nenek moyang mereka dalam sebuah upacara yang menggugah jiwa.

Salah satu daya tarik utama dari Ritual Seblang Olehsari adalah penampilan Mystic Dance Seblang Olehsari, di mana seorang gadis muda, Dwi Putri Ramadani, 20 tahun, memukau penonton dengan gerakan yang anggun dan penuh makna. Di bawah payung agung, diiringi oleh alunan musik tradisional khas Seblang Olehsari, Dwi Putri menari selama tujuh hari berturut-turut dengan mata tertutup, menyentuh ruh dan memikat hati para pengunjung.

Tidak hanya menjadi ritual adat semata, Ritual Seblang Olehsari juga menjadi atraksi menarik bagi wisatawan. Ratusan orang datang untuk menyaksikan penari dalam keadaan trance di atas panggung bundar yang diiringi oleh gending khas Seblang. Gerakan ritmis penari yang memakai mahkota daun pisang menambah keelokan tarian ini, membius para penonton dengan keajaiban budaya yang terpelihara dengan baik.

“Ritual Seblang ini adalah bukti nyata kekayaan budaya yang dimiliki Banyuwangi. Kami beruntung bisa menyaksikan keindahan tradisi ini secara langsung,” ujar salah seorang wisatawan yang hadir.

Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis, menegaskan pentingnya menjaga dan merawat tradisi ini sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Osing. “Ritual Seblang Olehsari bukan hanya ritual adat biasa, tetapi juga merupakan penjagaan akan nilai-nilai luhur nenek moyang kami. Kami berkomitmen untuk terus melestarikan kekayaan budaya ini untuk generasi mendatang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Adat Desa Olehsari, Ansori, menjelaskan bahwa Ritual Seblang diawali dengan selamatan di empat titik, termasuk di makam sesepuh desa setempat. Ritual puncak kemudian dilakukan dengan menggiring penari ke arena Seblang di pusat desa, yang diiringi oleh alunan gamelan khas dan puluhan gending khusus berbahasa Osing.

Ritual ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah dan budaya Banyuwangi, tetapi juga menjadi magnet pariwisata yang mempesona. Dengan keindahan dan keajaiban budayanya, Ritual Seblang Olehsari terus menggoda wisatawan untuk datang dan merasakan keajaiban yang hanya bisa ditemukan di tanah Banyuwangi.