Pertamina Patra Niaga Berdayakan Peternakan di Banyuwangi melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Banyuwangi, suarapecari.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, melalui Integrated Terminal Tanjungwangi, menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dalam pengembangan dan pemberdayaan kelompok ternak melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Dalam keterangan yang diterima di Banyuwangi pada hari Kamis, disampaikan bahwa program pengembangan Kelompok Ternak Sinar Abadi di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi merupakan bagian dari kegiatan TJSL.
Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, menyatakan bahwa dukungan ini merupakan komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju kemandirian, demi mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
“Dukungan ini juga merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama tujuan ke-8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta tujuan ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan,” ungkapnya.
Selain menerapkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), Ahad menjelaskan bahwa Pertamina juga berupaya menjalankan tata kelola lingkungan dan sosial (ESG), khususnya dalam bidang lingkungan.
Dia menjelaskan bahwa kriteria lingkungan dalam ESG mencakup bagaimana perusahaan mempertimbangkan dampak operasionalnya terhadap lingkungan dan perannya sebagai penjaga lingkungan.
“Dengan program pengembangan dan pemberdayaan peternakan ini, harapan kami adalah untuk memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan energi, yang juga menjadi fokus utama Pertamina dalam program TJSL, mulai dari pengembangan peternakan hingga pengelolaan limbah kotoran hewan menjadi pupuk organik,” kata Ahad.
Kelompok Ternak Sinar Abadi di Desa Ketapang merupakan bagian dari program TJSL Integrated Terminal Tanjungwangi di bawah program Pelita (Pemberdayaan Ekonomi Lingkungan Lingkar Ketapang).
Saat ini, kelompok tersebut telah memiliki lebih dari 100 ekor kambing dari sebelumnya hanya 22 ekor. Untuk pembudidayaan, Pertamina dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi bersama kelompok ternak mengembangkan jenis lokal dan senduro.
Ahad menyatakan bahwa program pengembangan dan pemberdayaan peternakan Pelita telah memasuki tahun kelima dengan memberikan pembinaan.
“Untuk program TJSL, Pertamina memberikan pembinaan selama lima tahun, dengan tujuan agar masyarakat mandiri pada tahun kelima,” ujarnya.
Selain pengembangan ternak, Pertamina juga mengaplikasikan inovasi dalam memanfaatkan limbah kotoran hewan ternak menjadi pupuk organik, sebagai solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat terkait penumpukan limbah tersebut.
Pada semester pertama tahun ini, Pertamina telah memberikan kendaraan roda tiga untuk membantu mobilisasi pengangkutan kotoran hewan dan memasarkan pupuk organik.
Kelompok Ternak Sinar Abadi juga telah berhasil memasarkan pupuk organik ke toko-toko pertanian dan masyarakat yang membutuhkan untuk lahan pertanian mereka.
Sementara itu, Kepala Bidang Budi Daya dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Abdurrazak, menyatakan bahwa dengan bantuan program yang diberikan oleh Pertamina, kelompok ternak tersebut memiliki potensi dan kemampuan untuk mengelola ternak dengan baik.
“Oleh karena itu, perlu menjaga dan merawat bantuan dari Pertamina tanpa menimbulkan konflik internal. Pembangunan sektor ternak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama untuk menciptakan masyarakat yang mandiri,” tuturnya.

