Festival Arsitektur Nusantara (FAN) 2024, Tampilkan Kreativitas Arsitektur di Banyuwangi
Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar “Festival Arsitektur Nusantara” (FAN) sebagai bagian dari komitmen mereka dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan merayakan keberagaman arsitektur Indonesia. Festival tahun ini, yang telah memasuki tahun ke-4 pelaksanaannya, dilaksanakan di Agrowisata Tamansuruh (AWT) Banyuwangi dari 26 Juni hingga 7 Juli 2024.
AWT, yang terletak di lereng Gunung Ijen, mempersembahkan konsep Desa Osing dengan nuansa khas budaya Osing yang otentik. Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga menjadi latar belakang yang memukau untuk festival ini.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendorong partisipasi para arsitek dalam pembangunan bangunan dan ruang-ruang publik. “Melibatkan arsitek tidak hanya tentang memenuhi fungsi bangunan, tetapi juga tentang menciptakan keindahan estetika dan mendorong penggunaan teknologi hijau serta pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan,” kata Ipuk.
FAN 2024 mengambil tema “Arsitektur dan Air”, yang bertujuan untuk menyoroti peran arsitektur dalam pelestarian air dan konservasi lingkungan. Lebih dari puluhan desain arsitektur dari Banyuwangi dan daerah lain di Jawa Timur, yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jatim, dipamerkan dalam festival ini.
Salah satu contoh desain yang menonjol adalah gedung utama AWT yang menerapkan konsep “Arsitektur dan Air”. Bangunan ini dilengkapi dengan empat kolam di sekitarnya yang berfungsi untuk menurunkan suhu saat cuaca panas, sekaligus menambah keindahan landscape AWT dengan kebun bunga dan sayuran yang mempesona.
“Kami mengangkat tema ‘Arsitektur dan Air’ untuk menekankan peran arsitektur dalam penggunaan energi dan sumber daya secara efisien, melindungi kesehatan penghuni, dan meningkatkan produktivitas pengguna,” tambah Ipuk.
Sebelumnya, konsep serupa telah sukses diterapkan pada desain Bandara Banyuwangi yang dirancang oleh arsitek ternama seperti Andra Matin. Bandara ini dikelilingi oleh kolam air yang membantu menurunkan suhu, sehingga membuatnya lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Desain ini bahkan mendapatkan penghargaan bergengsi, Aga Khan Award for Architecture 2022.
FAN 2024 tidak hanya menampilkan pameran, tetapi juga seminar, workshop, dan lomba sketsa on the spot yang melibatkan masyarakat umum. Pada 29 Juni, akan dihadirkan arsitek Yu Sing yang terkenal dengan konsep rumah murah dan ramah lingkungan.
“Pada lomba sketsa on the spot tanggal 30 Juni, peserta akan menggambar Rumah Osing di sekitar AWT. Lomba ini dibuka untuk umum dan diharapkan dapat menginspirasi kreativitas dalam arsitektur lokal,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (PU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo.
Selain itu, FAN 2024 juga menawarkan konsultasi pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dengan memperkenalkan prototipe desain rumah yang memenuhi persyaratan PBG. Prototipe ini dapat diakses secara gratis oleh warga untuk memangkas waktu dan biaya dalam pengurusan PBG.
“Dengan memperkenalkan prototipe PBG, kami berharap dapat memudahkan proses pengurusan izin bangunan bagi masyarakat,” tutup Yayan.
Dengan tema yang relevan dan beragam kegiatan yang ditawarkan, FAN 2024 diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan arsitektur berkelanjutan dan konservasi lingkungan, serta mempromosikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata budaya dan arsitektur yang unik di Indonesia.

