Ritual Jamasan Pusaka di Banyuwangi Rutin Dilakukan saat Bulan Suro
Banyuwangi – Ratusan pusaka dijamas (red: dibersihkan) dalam ritual tahunan yang diselenggarakan di kompleks Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Kegiatan ini (red: Ritual Jamasan) rutin digelar setiap bulan Suro atau Muharram dalam kalender Islam.
KRT Ilham Triadi Nagoro, penjamas sekaligus kolektor pusaka, mengatakan bahwa acara jamasan pusaka berlangsung dari Minggu (7/7/2024) hingga Kamis (11/7/2024). Beragam pusaka, terutama keris, dibersihkan dalam ritual ini. Selain keris, pusaka lain seperti tombak dan pedang juga turut dijamas.
“Sejak kemarin, sudah ada sekitar 200 keris yang dijamas di sini, bahkan ada beberapa dari luar kota yang sengaja dikirim untuk dijamas di sini,” ujar Ilham pada Senin (8/7/2024).
Pusaka yang dijamas tidak hanya milik Ilham, tetapi juga milik para kolektor pusaka lainnya yang membawa keris mereka untuk dibersihkan. Seluruh proses jamasan dilakukan oleh Ilham.
Jamasan pusaka merupakan tradisi masyarakat Jawa yang diwariskan turun-temurun. Masyarakat Jawa percaya bahwa pusaka memiliki energi, baik positif maupun negatif. Selain membersihkan fisik pusaka, proses jamasan juga diyakini dapat membersihkan energi negatif yang ada di dalam keris.
“Jamasan dilakukan di awal bulan Suro karena dianggap sebagai awal tahun baru yang baik. Sebuah permulaan yang baik untuk memulai hal yang baru,” tambah Ilham.
Proses jamasan dimulai dengan membersihkan keris dari karat yang menempel. Kemudian, pusaka dicuci dengan bunga tujuh rupa atau yang biasa disebut sekar setaman. Setelah itu, pusaka dikeringkan dan diolesi dengan minyak khusus.
Selain menjamas, Ilham juga memberikan edukasi kepada pemilik keris tentang cara merawat pusaka. Harapannya, pemilik pusaka dapat merawat pusakanya dengan baik agar awet dan terjaga kondisinya.
Di antara ratusan pusaka yang dijamas, Ilham menyebutkan beberapa pusaka yang memiliki nilai sejarah tinggi. Salah satunya adalah keris betok Singosari dan Panji Blambangan. Kedua pusaka ini diperkirakan berusia ratusan tahun.

