Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Posyandu Kreatif untuk Dorong Inovasi Pelayanan Kesehatan
Banyuwangi, 14 Agustus 2024 — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Posyandu Kreatif pada 12-13 Agustus 2024 di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Festival ini diadakan untuk memacu inovasi dalam pelayanan publik di sektor kesehatan dengan melibatkan ribuan kader dari seluruh wilayah Banyuwangi.
Festival tahunan ini menampilkan berbagai inovasi yang digagas oleh posyandu dan kader kesehatannya. Kegiatan ini tidak hanya berupa pameran, tetapi juga diisi dengan lomba-lomba edukatif seperti pameran posyandu siklus hidup, kuliner sehat, dan lainnya.
Menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, acara ini berfungsi sebagai “kopi darat” bagi para kader kesehatan. “Kami pertemukan mereka untuk saling berbagi tentang inovasi, permasalahan, dan solusi dalam pelayanan kesehatan. Ini menjadi cara untuk merangsang kreativitas para kader melalui lomba-lomba yang disediakan,” ujar Ipuk.
Posyandu di Banyuwangi kini telah menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang mencakup seluruh siklus kehidupan, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak-anak, remaja, hingga lansia. “Dengan layanan holistik dan berkesinambungan dari bayi hingga lansia, kami berharap masyarakat lebih memprioritaskan upaya preventif dibandingkan kuratif,” tambah Ipuk.
Festival ini juga menyoroti berbagai inovasi layanan di posyandu. Salah satunya adalah Posyandu Kenari di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, yang memperkenalkan inovasi “Bentor Sehatku.” Program ini menyediakan layanan antar-jemput menggunakan kendaraan becak motor (bentor) untuk lansia yang kesulitan mengakses posyandu. “Dengan adanya Bentor Sehatku, kunjungan lansia ke posyandu meningkat dan lebih merata,” ungkap Kepala Puskesmas Tapanrejo, Nur Laila Hayati.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa layanan ILP kini telah diterapkan di seluruh desa di Banyuwangi. Setiap desa memiliki satu posyandu pilot project untuk menerapkan ILP. “Acara ini bertujuan untuk penguatan, dan kami berharap ke depan seluruh posyandu dapat menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi bagi semua siklus kehidupan,” ujar Amir.
Di hari kedua festival, acara akan diisi dengan senam sehat dan sesi bincang sehat yang menghadirkan Tasya Kamila dan dr. Nings, serta diikuti oleh 3000 pelajar SMA sederajat. Selain itu, akan dilakukan pemberian tablet penambah darah secara massal kepada remaja putri untuk mengatasi angka anemia yang masih tinggi di Banyuwangi, yakni sebesar 46,9 persen. “Dengan pemberian tablet secara rutin, kami berharap derajat kesehatan remaja putri dapat meningkat,” kata Amir.
Festival Posyandu Kreatif ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Banyuwangi dan mendorong kreativitas serta inovasi di kalangan kader kesehatan.

