Feri Anwar, Dari Keterbatasan Fisik Menuju Kesuksesan Usaha Makanan Ringan
Banyuwangi – Contoh nyata keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan adalah Feri Anwar, seorang pengusaha dari Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Di tengah tantangan hidup dan keterbatasan fisik setelah kecelakaan kerja, Feri berhasil meraih kesuksesan melalui usahanya di bidang makanan ringan seafood yang diberi nama ‘Pawonkoe’.
Kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2010 menyebabkan kaki kiri Feri harus diamputasi, memaksanya untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir truk material. “Sejak saat itu saya hanya bisa di rumah. Tidak bisa bekerja lagi. Merawat kakak perempuan saya yang sakit, juga ayah,” ujar Feri dalam keterangan tertulisnya.
Feri, yang merupakan tamatan SMP dan berasal dari keluarga kurang mampu, harus menghadapi berbagai tantangan. Setelah hampir satu dekade terpaksa mengandalkan bantuan saudara dan berjuang dengan kondisi fisik yang terbatas, Feri memutuskan untuk beralih ke dunia usaha pada tahun 2021. Bersama kakaknya, ia memulai usaha rambak cumi dengan merek ‘Pawonkoe’.
“Capek jadi pengangguran. Saya juga malu merepotkan saudara terus. Makanya saya niat membuka usaha supaya bisa mandiri. Saya ingin membuktikan kalau saya bisa produktif,” kata Feri.
Dengan tekad yang kuat, Feri memasarkan produk rambak cumi dan camilan seafood lainnya secara door to door dan melalui media sosial. Meski menghadapi berbagai kesulitan, ia terus memperbaiki kualitas produk dengan memastikan bahan baku yang digunakan masih segar dan bebas pengawet.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi turut mempercepat perkembangan usaha Feri. Feri memperoleh bantuan untuk perizinan usaha, sertifikasi PIRT, dan desain kemasan yang lebih menarik. “Saya bersyukur ikut Jagoan Tani. Saya mendapat banyak ilmu dan teman-teman yang hebat dari sini. Alhamdulillah juga akhirnya dapat modal dari Pemkab. Semoga usaha saya semakin berkembang,” ujarnya.
Dalam waktu satu tahun, usaha Feri berkembang pesat dengan memperbanyak varian produk, termasuk rambak kulit ikan salmon, sambal cumi, keripik cumi pedas, serta camilan lain seperti keciput mini, cipiran manis, dan sale pisang. Saat ini, usaha ‘Pawonkoe’ telah mencapai omset puluhan juta rupiah per bulan.
Feri Anwar membuktikan bahwa dengan tekad dan usaha yang keras, keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang meskipun menghadapi berbagai rintangan.

