Pelajar SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi Dikeroyok Suporter Futsal di Depan Kampus Poliwangi

Pelajar SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi Dikeroyok Suporter Futsal di Depan Kampus Poliwangi

Banyuwangi – Seorang pelajar SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi (SMUHERO) mengalami pengeroyokan oleh sekelompok anak muda yang diduga merupakan suporter futsal. Insiden kekerasan ini terjadi di depan sebuah ruko yang berlokasi tepat di depan kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) pada Minggu (15/09/2024) sekitar pukul 01.00 WIB. Aksi pengeroyokan tersebut terekam oleh kamera CCTV di lokasi.

Korban, yang masih mengenakan seragam sekolah, terlihat berdarah akibat kekerasan yang dialaminya. Setelah pengeroyokan, kelompok pelaku segera melarikan diri dari tempat kejadian. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut segera memberikan pertolongan. Beberapa personel TNI yang kebetulan berada di lokasi juga turut membantu membawa korban ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Fahima Sholatin, M.Pd., mengonfirmasi peristiwa tersebut dan mengungkapkan rasa penyesalannya. “Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Padahal, kami sudah melakukan pengawalan ketat dari pihak sekolah dan personel TNI, baik saat keberangkatan ke GOR Tawang Alun maupun saat pulang,” ujar Fahima.

Fahima juga mengungkapkan bahwa tidak hanya satu, melainkan dua pelajar SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi yang menjadi korban pengeroyokan di dua lokasi berbeda. “Satu korban dikeroyok di depan Poliwangi, dan satu lagi di Wonosobo, Srono,” jelasnya.

Pihak sekolah berencana untuk mendampingi korban dalam melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. “Kami akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib agar dapat segera ditindaklanjuti,” tegas Fahima.

Mengenai kondisi korban, Fahima menjelaskan bahwa korban mengalami luka di bagian kepala. Setelah mendapatkan perawatan medis di puskesmas, korban telah diizinkan pulang.

Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari pihak sekolah, yang berharap agar pelaku pengeroyokan segera diusut tuntas demi menjaga keamanan siswa dan masyarakat. Pihak sekolah juga meminta agar tindakan preventif dan pengawasan lebih ketat diterapkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.