Warga Desa Alasmalang Khawatir Terulangnya Banjir Akibat Penumpukan Sedimen di Sungai Garit

Warga Desa Alasmalang Khawatir Terulangnya Banjir Akibat Penumpukan Sedimen di Sungai Garit

Banyuwangi – Warga Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, kini dihantui kekhawatiran banjir menyusul penumpukan material sedimen pasir dan batu di Sungai Garit. Fenomena ini berpotensi mengancam pemukiman warga, terutama saat hujan deras menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa Banyuwangi akan memasuki musim hujan pada akhir Oktober.

Kepala Desa Alasmalang, Abdul Munir, menyampaikan bahwa selama ini, setiap hujan lebat, aliran sungai kerap meluap dan menggenangi jalan serta pemukiman warga. “Sedimen yang menumpuk di sungai menjadi penyebab utama meluapnya air,” ungkap Munir, (2/10)

Dusun Karangasem, yang berbatasan langsung dengan sungai, merupakan wilayah paling terdampak. Munir menekankan, “Jika air sungai meluap, pemukiman di Dusun Karangasem akan paling parah terkena dampak.”

Untuk mengatasi masalah ini, Munir mendesak Dinas Pengairan Banyuwangi, melalui Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Singojuruh, untuk segera melakukan normalisasi sungai. “Kami berharap sedimen dapat dikeruk secepatnya agar warga merasa lebih tenang,” ujarnya.

Kekhawatiran serupa juga diungkapkan oleh kelompok masyarakat setempat (Pokmas). Ketua Pokmas, Baidowi, menegaskan pentingnya normalisasi untuk mencegah terulangnya kejadian banjir besar yang pernah terjadi pada tahun 2018. “Kami sudah mengajukan surat untuk melakukan pengerukan sedimen secara mandiri, namun hingga kini belum ada tanggapan,” katanya.

Baidowi menambahkan, sedimen yang dikeruk nantinya akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, seperti uruk jalan penghubung Dusun Bangunrejo dan jalan makam di Garit. Namun, rencana tersebut terhambat oleh perizinan, terutama terkait dengan ketersediaan lokasi penampungan sedimen.

Suwarsini, Korsda Singojuruh, menyambut baik inisiatif Pokmas dan berharap normalisasi dapat dilakukan segera. “Saat ini, kami masih menunggu jadwal dari Dinas Pengairan, yang informasi terakhir menyebutkan akhir tahun ini,” katanya. Suwarsini juga meminta Pokmas untuk mengajukan izin langsung ke Dinas Pengairan Banyuwangi agar proses normalisasi dapat segera terlaksana.

Dengan curah hujan yang diprediksi akan meningkat, warga berharap tindakan cepat dari pihak terkait untuk mencegah terjadinya bencana banjir yang merugikan.