Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat Berikan Pembekalan Ilmu Pemantauan Erosi kepada Siswa SMK Kehutanan
Banyuwangi – Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat mengadakan pembekalan ilmu pemantauan erosi bagi siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKKN) Samarinda. Kegiatan ini berlangsung di Hutan Produksi Petak 12b RPH Sroyo, BKPH Rogojampi, sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi milenial dan penerus keberlangsungan hutan masa depan.
Pembekalan ini disampaikan sesuai dengan Petunjuk Kerja Sistem Manajemen Perhutani PK-SMPHT.02.5-013 Pemantauan Erosi. Agus Haryanto, Mandor Lingkungan RPH Sroyo, mewakili Kepala Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat, menekankan pentingnya pelatihan ini. “Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat menggunakan alat Sistem Pemantau Lingkungan Erosi (SPLE) sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga dapat diterapkan di tempat tugas mereka nanti,” ungkap Agus, 2 Oktober 2024.
SMPHT adalah dokumen penting yang mendukung perusahaan dalam mencapai berbagai standar keberlanjutan, termasuk Good Corporate Governance (GCG), ISO, Forest Stewardship Council (FSC), dan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK).
Teopilus Dery Immanuel Sihombing, ketua regu kelompok 10 SMK Kehutanan Samarinda, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan dalam pembekalan ini adalah pengecekan bak C pada SPLE. “Pemantauan ini bertujuan untuk mengamati adanya erosi tanah pada blok tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa daerah ini tidak mengalami erosi yang serius, melainkan berada pada tingkatan erosi ringan,” ujar Teopilus. Ia juga menambahkan, “Ini adalah ilmu baru yang sangat bermanfaat dan akan kami terapkan di tempat kami masing-masing di Samarinda, Kalimantan.”
Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teori, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diterapkan dalam menjaga kelestarian hutan di masa depan.

