Dinas ESDM Jatim Salurkan PLTS SHS untuk Masyarakat Terpencil di Banyuwangi

Dinas ESDM Jatim Salurkan PLTS SHS untuk Masyarakat Terpencil di Banyuwangi, Dorong Kemandirian Energi

Banyuwangi — Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui Bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) telah menyalurkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Solar Home System (SHS) kepada warga di kawasan Petak 1 dan Petak 5, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Gombengsari, Banyuwangi, pada awal November 2024. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung kemandirian energi masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN.

Kepala Bidang EBT, Rendy Herdijanto, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk komitmen Dinas ESDM Jatim dalam mewujudkan desa-desa mandiri energi. “Alhamdulillah, warga yang sebelumnya mengalami keterbatasan penerangan kini bisa menikmati akses listrik mandiri berkat PLTS SHS,” ujarnya saat dihubungi pada Minggu (24/11/2024).

Tantangan Akses Listrik di Daerah Terpencil

Warga di Petak 1 dan Petak 5 selama ini menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan listrik. Lokasi hunian yang berada di kawasan perhutani, jauh dari jaringan listrik PLN, menjadikan pemasangan tiang dan kabel listrik sangat mahal. Selain itu, medan yang sulit dijangkau juga menjadi kendala besar dalam penyediaan listrik di daerah tersebut.

“Masyarakat sebelumnya terpaksa berswadaya untuk menyambung kabel dari tiang listrik terdekat yang berjarak 4-5 kilometer. Namun, hal ini sering menimbulkan pemadaman akibat kabel tertimpa pohon tumbang dan arus listrik yang lemah, sehingga penerangan tidak optimal,” kata Rendy.

Selain masalah pemadaman, warga juga harus membeli token listrik secara bersama-sama untuk 47 kepala keluarga (KK), yang seringkali menimbulkan beban biaya yang tidak terduga.

PLTS SHS: Solusi Energi Terbarukan

Hadirnya PLTS SHS membawa angin segar bagi masyarakat Petak 1 dan Petak 5. Sistem ini memanfaatkan energi matahari untuk menyediakan listrik, sehingga warga kini dapat menikmati penerangan di malam hari tanpa khawatir pemadaman listrik. Selain itu, PLTS SHS juga menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“PLTS SHS ini memberikan solusi berkelanjutan. Masyarakat tidak hanya mendapatkan penerangan, tetapi juga merasakan manfaat langsung dari energi terbarukan yang ramah lingkungan,” tambah Rendy.

Dengan adanya PLTS SHS, masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengakses listrik, meningkatkan kualitas hidup, serta menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial di malam hari dengan lebih produktif dan efisien.

Harapan Baru untuk Kemandirian Energi

Langkah strategis Dinas ESDM Jatim ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan energi terbarukan di wilayah-wilayah terpencil lainnya di Indonesia. Program PLTS SHS ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target kemandirian energi nasional yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.