Program MENTARI Banyuwangi: Pelestarian Sumber Mata Air untuk Ketersediaan Air Bersih

Pelestarian Sumber Mata Air untuk Ketersediaan Air Bersih

Banyuwangi, suarapecari.com – Kabupaten Banyuwangi menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan air bersih warganya. Dengan luas wilayah 5.782,50 km² dan jumlah penduduk 1.731.731 jiwa, kebutuhan air bersih di Banyuwangi mencapai 259.759.650 liter per hari, dengan perkiraan konsumsi 150 liter per orang per hari. Namun, kondisi perubahan iklim dan penurunan kualitas lingkungan menyebabkan kekeringan yang mengancam pasokan air bersih di daerah ini.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kabupaten Banyuwangi memiliki 348 sumber mata air yang tersebar di seluruh wilayah. Debit mata air ini bervariasi, dengan debit terkecil 0,0020 m³/detik dan terbesar 0,2250 m³/detik. Sumber mata air yang terawat dengan baik sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat, khususnya air minum. Namun, bila tidak dikelola dengan baik, debit air dapat berkurang atau bahkan hilang.

Dalam upaya menjaga kelestarian sumber mata air, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program Menjaga Mata Air (MENTARI). Program ini bertujuan untuk melestarikan sumber mata air dengan menanam pohon jenis MPTS (Multipurpose Tree Species) di sekitar mata air dan sepanjang aliran sungai. Program MENTARI ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan debit air dan mencegah kerusakan lingkungan serta bencana alam.

Sejak tahun 2021, program MENTARI telah dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk Sumber Mata Air Jopuro di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, dengan penanaman 6.000 bibit pohon. Selain itu, penanaman pohon juga dilakukan di Sumber Blimbing 3 sekitar DAM Londo, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, dengan jumlah 1.977 pohon. Kegiatan ini melibatkan berbagai stakeholder dan bekerjasama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banyuwangi, untuk mendorong partisipasi penyandang disabilitas dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Melalui program MENTARI, kami berharap dapat menjaga kelestarian mata air yang sangat vital bagi masyarakat, serta melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk berperan aktif dalam pelestarian sumber daya alam,” ujar Dwi Handayani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi.

Program ini merupakan langkah penting untuk memastikan ketersediaan air bersih yang merata bagi seluruh masyarakat Banyuwangi dan sebagai bentuk upaya nyata dalam konservasi lingkungan.