APBD Jember 2026 Fokus Kesejahteraan: Bupati Targetkan Penurunan Kemiskinan Ekstrem!

Bupati Jember, Gus Muhammad Fawa'id, menyampaikan fokus pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi APBD. (Dok, Humas Pemkab Jember)

JEMBER. Pemerintah Kabupaten Jember tengah memacu optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi fokus utama dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Jember, pada 20 Maret 2025.

Acara tersebut dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Jember, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember, Perwakilan Kementerian Agama Jember, serta perwakilan dari beberapa kabupaten tetangga.

Bupati Jember, Gus Muhammad Fawa’id, dalam sambutannya menekankan pentingnya Musrenbang sebagai tahapan krusial dalam penyusunan APBD tahun 2026. Ia menyoroti Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Jember yang masih perlu ditingkatkan.

“Musrenbang ini adalah tahapan penting untuk membahas APBD 2026. Saya sampaikan bahwa hari ini ada indikator terkait IRB yang kurang baik, terutama dalam pengelolaan APBD,” ujar Bupati Fawa’id.

Dirinya menegaskan komitmennya bersama Wakil Bupati, Muhammad Djoko Susanto, dan seluruh Kepala OPD untuk memastikan APBD dimanfaatkan sebaik mungkin demi kesejahteraan masyarakat Jember.

Lebih lanjut, Bupati Fawa’id mengungkapkan bahwa Jember memiliki pekerjaan rumah besar, yaitu angka kemiskinan yang masih tinggi. “Kita punya PR besar. Apa yang disampaikan Gubernur, angka kemiskinan absolut kita nomor dua di Jawa Timur. Ini PR besar bagaimana kemiskinan bisa kita turunkan, terutama kemiskinan ekstrem,” tegasnya.

Bupati Fawa’id juga menyinggung atensi khusus yang diberikan Menteri Sosial dan Gubernur Jawa Timur saat berkunjung ke Jember. Pasalnya, Jember memiliki jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) terlama dan angka kemiskinan tertinggi kedua di Jawa Timur.

“Ini menjadi fokus kami. Saya dan Pak Djoko, bersama seluruh Kepala OPD, akan mencari solusi. Tapi, pertama-tama kita harus tahu data orang miskin yang mana dulu. Ini menjadi PR kita bersama, sehingga komitmen kita bagaimana APBD dimanfaatkan sebaik mungkin untuk penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember,” jelasnya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Jember sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan menjadi acuan pembangunan selama lima tahun ke depan. Bupati Fawa’id memastikan bahwa RPJMD ini merupakan tindak lanjut dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusulkan kepada DPRD menjadi rancangan peraturan daerah (Raperda).

“RPJMD hari ini sedang disusun oleh ahlinya dan nanti pasti akan kita bicarakan bersama-sama. RPJMD ini merupakan tindak lanjut dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusulkan kepada DPRD menjadi rancangan raperda, dan akan menjadi acuan dalam pembangunan lima tahun ke depan,” pungkasnya.