Banyuwangi Bersiap Jadi Daerah Percontohan Sekolah Rakyat Gagasan Presiden Prabowo
Banyuwangi, 18 April 2025 – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mendorong Kabupaten Banyuwangi menjadi daerah percontohan pertama untuk pelaksanaan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Pernyataan tersebut disampaikan Saifullah Yusuf—yang akrab disapa Gus Ipul—saat bertemu dengan sejumlah tokoh sosial di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi, pada Jumat (18/4). Menurutnya, program Sekolah Rakyat merupakan salah satu strategi utama Presiden Prabowo Subianto dalam menanggulangi kemiskinan melalui jalur pendidikan.
“Banyuwangi memiliki catatan kinerja yang baik dalam pengurangan angka kemiskinan, sehingga kami harapkan bisa menjadi pelopor Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
Berdasarkan data terbaru, tingkat kemiskinan di Banyuwangi mengalami penurunan dari 7,34 persen pada 2023 menjadi 6,54 persen di tahun 2024. Capaian ini menjadi salah satu alasan utama pemerintah pusat menetapkan Banyuwangi sebagai kandidat utama lokasi percontohan.
Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat ditujukan untuk anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah atas yang berasal dari keluarga masuk dalam dua desil terbawah dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yakni kategori miskin ekstrem dan miskin.
“Penentuan siswa akan dilakukan bersama pemerintah daerah. Bupati nantinya akan mengusulkan nama siswa dan guru. Karena itu, dukungan dari pemerintah daerah sangat kami butuhkan,” jelasnya.
Program Sekolah Rakyat merupakan sinergi lintas kementerian. Kementerian Pekerjaan Umum akan bertanggung jawab atas pembangunan sarana dan prasarana, Kementerian Pendidikan untuk pengadaan tenaga pengajar, dan Kementerian Sosial dalam proses seleksi siswa. Kepala daerah juga akan dilibatkan secara aktif dalam implementasinya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik rencana tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan beberapa aset daerah untuk digunakan sebagai lokasi sekolah, di antaranya Rumah Susun Kalipuro dan Balai Diklat Licin.
“Kami siap dari sisi infrastruktur maupun SDM. Untuk tenaga pengajar, kami akan menyiapkan dari unsur PNS atau PPPK yang telah melalui seleksi kementerian,” terang Ipuk.
Bupati Ipuk juga optimistis Sekolah Rakyat bisa mulai berjalan pada tahun ajaran mendatang. “Melihat kesiapan yang ada, insyaallah bisa dimulai tahun ini,” tutupnya

