Bupati Ipuk Gelar “Curhat Bu Ipuk”, Warga Bisa Sampaikan Aspirasi Langsung
Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menunjukkan komitmennya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui program “Curhat Bu Ipuk”. Program ini menjadi ruang dialog terbuka bagi warga untuk menyampaikan persoalan secara langsung kepada bupati beserta jajaran dinas terkait.
“Selama ini Pemkab Banyuwangi punya kanal pengaduan masyarakat. Namun lewat program ini, saya ingin bertatap muka langsung bersama warga, bersama kepala dinas, agar solusi bisa segera ditemukan,” ujar Ipuk saat gelaran Community & Food Day (CFD) di Jalan A. Yani, Minggu (24/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Ipuk hadir bersama Wakil Bupati Mujiono serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka duduk lesehan bersama puluhan warga yang menyampaikan keluh kesah, mulai dari soal kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi keluarga.
Salah satunya Subawati, warga Kelurahan Pakis, yang sehari-hari berjualan lauk pauk keliling dengan sepeda. Ia mengungkapkan, sudah tujuh tahun suaminya tidak bekerja karena sakit stroke. Beban ekonomi pun harus ia pikul seorang diri, sementara anaknya masih bersekolah di SMKN Banyuwangi.
“Suami saya sakit stroke sudah tujuh tahun. Anak saya masih sekolah. Saya mohon bisa dibantu beasiswa dan modal usaha untuk mendukung dagangan saya, Bu Bupati,” ungkap Subawati.
Mendengar hal itu, Ipuk langsung menginstruksikan dinas terkait untuk mendata dan menindaklanjuti dengan memberikan bantuan pendidikan maupun sosial. Ia juga memastikan Subawati bisa memperoleh bantuan program Kanggo Riko, yakni bantuan modal usaha khusus bagi perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
“Insya Allah ada solusi. Ibu tidak sendiri, tetap semangat ngih Bu,” kata Ipuk memberikan penguatan.
Selain Subawati, seorang warga bernama Hatiningsih juga menyampaikan harapannya agar anak berkebutuhan khusus bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri.
“Anak saya berkebutuhan khusus, sekarang sudah kelas 6 SD. Apakah nanti SMP bisa di sekolah negeri?” tanyanya.
Ipuk pun menegaskan, Banyuwangi telah menerapkan sistem sekolah inklusi. “Anak berkebutuhan khusus bisa masuk SMP Negeri. Semua anak punya hak yang sama untuk belajar,” tegasnya.
Di akhir pertemuan, Ipuk menyampaikan apresiasi kepada warga yang hadir. Ia menegaskan, Curhat Bu Ipuk akan menjadi agenda rutin sebagai sarana mendengar aspirasi dan memperbaiki pelayanan publik.
“Terima kasih kepada warga yang telah terbuka menyampaikan aspirasinya. Ini sangat berharga bagi kami,” tutup Ipuk.


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.