Festival Ngrandu Buko Ramaikan Ramadan di Banyuwangi, Ipuk Ajak Masyarakat Lestarikan Kuliner Lokal
BANYUWANGI. Suasana Ramadan di Banyuwangi semakin meriah dengan digelarnya Festival Ngrandu Buko di Pantai Boom. Tradisi “Ngrandu Buko”, yang dalam bahasa Banyuwangi berarti menunggu waktu berbuka, menjadi semakin istimewa dengan adanya festival yang berlangsung selama sebulan penuh ini.
Festival Ngrandu Buko menjadi wadah bagi masyarakat untuk menikmati beragam kuliner khas Banyuwangi sambil menunggu waktu berbuka puasa. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi turut mendukung geliat ekonomi lokal dengan memfasilitasi pasar takjil yang tumbuh subur di desa-desa dan kampung-kampung. Sabtu (1/2/2025)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat dalam meramaikan festival ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menarik lebih banyak wisatawan ke Banyuwangi.
“Festival ini adalah momentum untuk terus mendukung UMKM lokal agar semakin berkembang,” ujar Ipuk saat meninjau festival. Ia juga mengimbau masyarakat untuk membawa wadah atau kantong belanja sendiri saat berbelanja takjil, sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan pengurangan sampah plastik.
Ipuk juga meminta Dinas Koperasi dan UMKM untuk terus mendampingi para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan skala bisnisnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya memperkenalkan kuliner khas Banyuwangi dengan berbagai inovasi kepada masyarakat luas, termasuk wisatawan.
“Kami berharap, festival ini dapat menarik minat wisatawan untuk datang dan menikmati kekayaan kuliner Banyuwangi,” imbuhnya.
Festival Ngrandu Buko tidak hanya menjadi ajang berburu takjil, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan di bulan Ramadan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata Banyuwangi.

