Keracunan Massal Diduga Akibat Takjil, Puluhan Warga Jember Dirawat di Puskesmas
Jember – Puluhan warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan takjil. Akibatnya, mereka harus mendapatkan perawatan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mayang pada Minggu Malam (31/3).
Kepala Puskesmas Mayang, Hamid Dwi Supriyanto, menyatakan bahwa keluhan yang dialami para korban meliputi sakit perut, mual, muntah, dan diare, yang muncul setelah 2 hingga 3 jam mengonsumsi takjil yang dibagikan di jalan. “Korban yang diduga keracunan terus berdatangan, sehingga pihak puskesmas segera melakukan penanganan terhadap warga yang mengeluhkan sakit,” ujarnya, Senin (1/4/2024).
Meskipun jumlah korban keracunan mencapai lebih dari 50 orang, namun berkat penanganan medis yang cepat, sebagian besar kondisinya telah membaik dan mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. “Semua sudah ditangani oleh perawat di Puskesmas Mayang. Alhamdulillah, tidak ada yang perlu dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya.
Namun, karena keterbatasan kamar rawat inap di Puskesmas Mayang, sebagian pasien harus dirawat di ruang aula dengan karpet dan tikar sebagai alas tidur sementara.
Penyebab pasti keracunan tersebut masih dalam penyelidikan, namun Kepala Desa Mayang, Ely Febriyanto, mengungkapkan bahwa warga setempat melakukan bakti sosial dengan membagikan takjil secara gratis di tepi jalan. “Makanan takjil yang dibagikan tersebut dimasak sendiri dan diberikan kepada warga sekitar serta mereka yang melintas di jalan raya Desa Mayang,” jelasnya.
Untuk memastikan penyebab keracunan, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan memeriksanya di laboratorium. Sementara itu, pihak berwenang juga telah mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang dibagikan secara gratis di tengah-tengah kegiatan bakti sosial atau keagamaan, terutama saat bulan Ramadan.

