Pj Gubernur Sumut Bentuk Tim Khusus, Tangani Kasus Kekerasan Anak di Nias Selatan
MEDAN – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Agus Fatoni, merespons cepat kasus dugaan kekerasan terhadap anak di Desa Hilikara, Nias Selatan, dengan membentuk tim khusus. Tim ini terdiri dari berbagai dinas dan instansi terkait, yang akan bertugas mengidentifikasi, menginvestigasi, dan menangani kasus kekerasan anak yang tengah menjadi sorotan publik.
Tim khusus ini melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta kepolisian. Langkah ini diambil sebagai respons cepat Fatoni terhadap dugaan kekerasan yang dialami seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Desa Hilikara, Lolowau, Nias Selatan, yang diduga dilakukan oleh orang terdekatnya.
“Kekerasan anak adalah masalah yang sangat serius dan memerlukan perhatian kita semua. Dengan pembentukan tim ini, kita berharap dapat meningkatkan perlindungan anak dan mengurangi kasus kekerasan anak di Nias Selatan,” kata Fatoni di Medan, Rabu (29/1/2025).
Tim khusus ini akan fokus pada beberapa hal, yaitu:
- Dukungan Psikologis: Memberikan dukungan psikologis kepada korban kekerasan untuk membantu pemulihan trauma yang dialami.
- Penegakan Hukum: Bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan anak.
- Edukasi dan Sosialisasi: Mengadakan program-program edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan anak dan pencegahan kekerasan.
“Tim tentunya akan berfokus pada pencegahan dengan mengadakan program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak kekerasan terhadap anak,” jelas Fatoni.
Fatoni juga mengimbau masyarakat agar berani melaporkan apabila melihat atau mengetahui kasus kekerasan dalam rumah tangga ataupun pada anak. “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melindungi anak-anak kita. Jangan takut untuk melapor jika ada kasus kekerasan, laporkan saja apabila mengetahui atau melihat,” kata Fatoni.
Ia berharap tim ini dapat bekerja secara efektif dan efisien, serta mengedepankan hak-hak anak dalam penanganan kasus tersebut. “Dengan demikian Sumut dapat menjadi provinsi yang lebih aman bagi anak-anak, serta mengurangi angka kekerasan dan memberikan rasa aman bagi semua warga,” pungkas Fatoni.

