155 Motor Ramaikan Smuhero Modification Contest Session 2 di SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi
Banyuwangi. Ajang modifikasi sepeda motor bertajuk Smuhero Modification Contest Session 2 kembali digelar di SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Banyuwangi, Sabtu (13/12/2025) kemarin. Sebanyak 155 unit motor milik pelajar tingkat SMP hingga SMA/SMK ambil bagian dalam kompetisi yang menjadi salah satu event otomotif pelajar terbesar di wilayah Banyuwangi.
Peserta tidak hanya datang dari Banyuwangi, tetapi juga dari sejumlah daerah sekitar seperti Bondowoso dan Situbondo. Beragam konsep modifikasi ditampilkan, mulai dari standar harian, sunmori, herex, hingga touring. Panitia menyiapkan total hadiah senilai Rp20 juta untuk para pemenang di masing-masing kategori.
Kegiatan ini digelar sebagai ruang ekspresi bagi generasi muda yang memiliki minat dan bakat di dunia otomotif. Selain kompetisi, ajang ini juga menjadi sarana edukasi agar modifikasi motor tetap memperhatikan aspek keselamatan dan fungsi kendaraan.
Kepala SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Fahima Sholatin, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin sekolah untuk mendukung kreativitas siswa di bidang otomotif.
“Kontes ini kami jadikan wadah bagi siswa dan pelajar untuk mengekspresikan kreativitas mereka secara positif, khususnya di dunia modifikasi motor. Tahun ini adalah pelaksanaan kedua dan antusiasmenya jauh meningkat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak sekolah berkomitmen untuk terus membuka ruang kegiatan kreatif yang sejalan dengan kompetensi kejuruan, sekaligus membangun karakter siswa agar lebih produktif dan bertanggung jawab.
Dalam pelaksanaannya, panitia menunjuk Aditya Rahmat Rizal, modifikator asal Kediri, sebagai juri profesional. Ia menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan di setiap kelas lomba.
“Setiap kelas memiliki sekitar tujuh poin penilaian yang berbeda. Tujuannya agar modifikasi tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga tetap mengutamakan faktor keselamatan berkendara,” kata Aditya.
Menurutnya, pada Smuhero Modification Contest tahun ini, kelas Touring menjadi salah satu kategori yang paling diminati peserta.
“Kelas touring terlihat paling ramai. Konsepnya dinilai masih fungsional tapi tetap punya nilai estetika yang kuat,” ujarnya.
Dari sisi peserta, ajang ini dimanfaatkan sebagai sarana belajar dan menambah pengalaman. Team Cute Gank dari MAN 3 Banyuwangi, misalnya, mengikuti kelas sunmori dan herex standar harian. Mereka mengaku tidak menargetkan juara, melainkan ingin meramaikan kompetisi dan mengasah kemampuan modifikasi.
Perwakilan tim, Sadewa, menyampaikan bahwa biaya modifikasi satu unit motor tidaklah sedikit.
“Untuk satu motor, biayanya sekitar Rp5 juta sampai Rp10 juta. Dana ini hasil patungan teman-teman di tim. Kalau nanti dapat juara, hadiahnya akan kami pakai untuk menambah skill dan membeli peralatan modifikasi,” ujarnya.
Sadewa juga berharap ke depan kelas herex dapat dipisah agar penilaian lebih adil.
“Harapannya nanti kelas herex bisa dibagi, misalnya herex style, herex standar harian, dan herex touring, supaya tidak digabung seperti sekarang,” katanya.
Hal serupa disampaikan peserta lain, Tirta Maulana dari SMK Tirta Darul Anwar. Ia mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam modifikasi adalah menyatukan berbagai komponen motor yang berbeda.
“Budget modifikasi satu unit motor bisa sampai belasan juta rupiah. Kendalanya biasanya saat menggabungkan part yang berbeda, jadi perlu penyesuaian bodi, rangka, dan aksesori agar hasilnya tetap rapi dan proporsional,” ungkap Tirta.
Ia berharap event seperti Smuhero Modification Contest dapat terus diselenggarakan secara berkelanjutan.
“Ajang seperti ini penting supaya anak muda yang punya passion di dunia otomotif, khususnya modifikasi motor, punya tempat untuk menyalurkan kreativitasnya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.












