Menhut Puji Ecotourism Banyuwangi: Contoh Nyata Kolaborasi Ekonomi dan Kelestarian Hutan

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengapresiasi pengembangan ecotourism di Banyuwangi

BANYUWANGI — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengapresiasi pengembangan pariwisata berbasis alam (ecotourism) di Kabupaten Banyuwangi. Ia menilai daerah ujung timur Pulau Jawa ini berhasil menggabungkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan pelestarian lingkungan secara harmonis.

Hal itu disampaikan Raja Juli saat bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (15/7/2025), dalam rangkaian kunjungan kerja hari kedua di Banyuwangi.

“Sudah saatnya Kementerian Kehutanan belajar dari Banyuwangi dalam hal pemanfaatan hutan secara seimbang. Di sini bukan hanya teori, tapi sudah diterapkan,” ujar Menhut Raja Juli.

Ia mencontohkan sejumlah kawasan hutan yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan olahraga tanpa merusak keasriannya, seperti Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo. Keduanya menjadi lokasi berbagai event nasional dan internasional, seperti Tour de Banyuwangi Ijen dan Alas Purwo Geopark Green Run.

“Inilah bentuk ecotourism berbasis niche market, bukan sekadar mengejar jumlah pengunjung, tapi fokus pada pengalaman yang berkualitas dengan daya dukung lingkungan yang terjaga,” tambahnya.

Menurut Raja Juli, dari 57 taman nasional dan 134 taman wisata alam di Indonesia, pengelolaan di Banyuwangi bisa menjadi model pembelajaran nasional. Ia menyebut belum menemukan daerah lain yang mampu memadukan konservasi dan ekonomi secara nyata seperti di Banyuwangi.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas apresiasi Menhut serta dukungan berkelanjutan dari Kementerian Kehutanan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan berbagai kegiatan wisata berbasis alam.

“Pelaksanaan berbagai event eco-sport-tourism skala nasional dan internasional seperti WSL (World Surf League), Green Run di Alas Purwo, dan Tour de Ijen tidak lepas dari sinergi yang baik antara pusat dan daerah,” kata Ipuk.

Ia berharap sinergi tersebut dapat terus berlanjut untuk mendorong pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat sekitar kawasan hutan.

Tinggalkan Balasan