Santri Ponpes Adz-Dzikro Banyuwangi Dibekali Ilmu Menulis Karya Ilmiah Berbasis Al-Qur’an

Santri Ponpes Adz-Dzikro Banyuwangi Dibekali Ilmu Menulis Karya Ilmiah Berbasis Al-Qur'an

BANYUWANGI – Para santri Pondok Pesantren Adz-Dzikro Banyuwangi mendapatkan kesempatan berharga untuk mendalami ilmu kepenulisan karya tulis ilmiah berbasis Al-Qur’an dalam sebuah diskusi yang menghadirkan tiga penulis ternama dari Banyuwangi. Acara ini digelar di lingkungan pesantren yang diasuh oleh K.H. Ir. Wahyudi, S.H., M.H., pada Kamis (20/2/2025).

Dalam diskusi tersebut, para santri mendapatkan pembekalan mengenai teknik menulis yang berfokus pada karya ilmiah dengan landasan dalil-dalil Al-Qur’an. K.H. Ir. Wahyudi, S.H., M.H. menyampaikan bahwa karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh santri harus mampu menguraikan ayat-ayat Al-Qur’an secara tuntas dan sistematis, sehingga dapat menjadi kontribusi nyata bagi dunia akademik dan keislaman.

Sebagai bentuk pendampingan, hadir tiga penulis ternama Banyuwangi yang telah banyak menerbitkan buku, untuk memberikan materi serta menguji karya tulis para santri. Mereka adalah:

  • Moh. Husen: Penulis sekaligus jurnalis yang aktif dalam dunia literasi.
  • Ayung Notonegoro: Penulis dari komunitas Pegon yang dikenal dengan karya-karya bertemakan budaya dan sastra.
  • Syafaat: ASN Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang juga pegiat literasi dan menjadi Ketua Lentera Sastra Banyuwangi.

Moh. Husen menekankan pentingnya disiplin dalam menulis dan memahami metodologi penelitian berbasis Al-Qur’an. Ayung Notonegoro mengajak para santri untuk mengembangkan kreativitas dalam merangkai ide-ide mereka ke dalam tulisan yang menarik namun tetap berbasis akademik. Syafaat menambahkan bahwa menulis bukan sekadar menuangkan gagasan, tetapi juga menjadi bagian dari syiar Islam yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

K.H. Ir. Wahyudi berharap diskusi ini dapat meningkatkan kemampuan para santri dalam menulis karya ilmiah yang tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual berdasarkan pemahaman yang benar terhadap Al-Qur’an. “Dengan adanya bimbingan dari para penulis profesional, para santri diharapkan dapat menghasilkan karya-karya berkualitas yang dapat memberikan manfaat luas bagi umat,” pungkasnya.