SMSI Jatim dan Kemendikdasmen Jalin Kolaborasi Tingkatkan Literasi Nasional

SMSI Jatim dan Kemendikdasmen Jalin Kolaborasi Tingkatkan Literasi Nasional

JAKARTA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Timur menggelar audiensi bersama Kementerian Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia, Selasa (20/5/2025) malam, di Jakarta. Pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis guna memperkuat literasi di kalangan guru dan siswa.

Audiensi tersebut dipimpin langsung Ketua SMSI Jatim Sokip, S.H., M.H. didampingi Sekretaris Tarmuji, S.Pd., M.I.Kom, dan diterima oleh Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D., di ruang kerjanya.

Menurut Sokip, upaya kolaborasi dengan Kemendikdasmen menjadi bagian dari strategi SMSI Jatim untuk berkontribusi dalam peningkatan profesionalisme anggota dan penguatan budaya literasi di Indonesia.

“Rendahnya literasi menjadi keprihatinan kita semua. Oleh karena itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan,” ujar Sokip, yang juga menjabat Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.

Sokip menyoroti hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-70 dari 80 negara dalam aspek literasi membaca, dengan skor 359. Posisi ini tertinggal dari negara tetangga seperti Thailand (63), Malaysia (60), dan Brunei Darussalam (44).

Selain itu, berdasarkan riset penggunaan teknologi pada 2024, masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari 6 jam per hari dengan gawai, tetapi hanya membaca rata-rata lima buku per tahun.

Kemendikdasmen Sambut Positif Kolaborasi Literasi

Dirjen Gogot Suharwoto menyambut baik ajakan kolaborasi dari SMSI Jatim. Ia menyampaikan bahwa Kemendikdasmen memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Jawa Timur yang siap mendukung program literasi di daerah tersebut.

“Berbagai sarana telah tersedia, dan program peningkatan literasi dapat dijalankan secara langsung di sana,” ujar Gogot.

Kemendikdasmen juga telah meluncurkan program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” di tahun 2025. Program ini menanamkan kebiasaan positif seperti bangun pagi, ibadah, olahraga, makan sehat, gemar membaca, bersosialisasi, dan tidur tepat waktu.

“Gemar membaca menjadi salah satu kunci utama peningkatan literasi. Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga berkarakter,” jelas Gogot.

Selain fokus pada literasi, Dirjen Gogot juga memaparkan kebijakan terbaru terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) melalui Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan transparansi dalam penerimaan siswa baru.

SPMB 2025 tetap menerapkan empat jalur penerimaan:

  1. Jalur Domisili – memprioritaskan siswa sesuai zonasi tempat tinggal,
  2. Jalur Afirmasi – bagi siswa kurang mampu dan penyandang disabilitas,
  3. Jalur Prestasi – berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik/non-akademik,
  4. Jalur Mutasi – untuk anak guru atau orang tua yang pindah tugas.

“Kami ingin memastikan sistem ini berjalan secara adil dan tidak disalahgunakan. Prinsip transparansi adalah yang utama,” tegasnya.

SMSI Jatim berharap kerja sama ini dapat menjadi titik awal penguatan budaya membaca di lingkungan pendidikan, sekaligus memperluas peran media siber sebagai mitra edukatif.