Politik

Menjelang Musda Golkar Sumut, Ketua MKGR Deli Serdang Dorong Kepemimpinan Progresif dan Loyal pada Arah Pembangunan Daerah

Ketua DPC Ormas MKGR Deli Serdang Gandhy Panigoro, S. AB dan Bapak H. Wagirin Arman, S. Sos Sesepuh Partai Golkar Sumut, Sesepuh MKGR Sumut

Deli Serdang — Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sumatera Utara, berbagai suara dari elemen kader mulai mengemuka, membawa harapan dan pandangan strategis terhadap arah kepemimpinan partai ke depan. Salah satu suara yang mencuat datang dari Ketua DPC Ormas MKGR Kabupaten Deli Serdang, Gandhy Panigoro, yang menekankan pentingnya keseimbangan, loyalitas, dan kedewasaan politik dalam menentukan sosok pemimpin baru DPD Partai Golkar Sumut.

Menurut Gandhy, Musda kali ini tidak boleh dipandang sebagai kegiatan rutin belaka. Ia menyebutnya sebagai momentum strategis untuk mengokohkan posisi Partai Golkar sebagai kekuatan konstruktif yang mendukung pembangunan di Sumatera Utara, khususnya dalam mendukung kepemimpinan Gubernur M. Bobby Afif Nasution.

“Pemerintahan Gubernur Bobby merupakan simbol semangat perubahan dan kemajuan. Golkar seharusnya tampil sebagai mitra strategis dalam mendukung kebijakan pembangunan, bukan hanya mengamati dari kejauhan, apalagi menjadi oposisi internal,” ujar Gandhy saat diwawancarai pada Selasa (4/6/2025).

Ia menilai bahwa kepemimpinan DPD Golkar Sumut ke depan harus dipegang oleh figur yang tidak hanya menguasai peta politik daerah, tetapi juga memiliki kepekaan tinggi terhadap arah pembangunan yang tengah dicanangkan Pemerintah Provinsi. Ia menegaskan pentingnya kepemimpinan yang tidak hanya kuat secara struktural, tetapi juga matang secara moral dan politik.

“Ini bukan hanya soal memilih ketua partai, tapi soal menentukan arah masa depan Sumut. Sosok yang ideal harus punya kemampuan menjembatani kepentingan lokal dan nasional, dengan menjunjung tinggi prinsip PDLT: Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela,” imbuhnya.

Dalam pandangannya, Gandhy menyoroti sosok Hendriyanto Sitorus—Bupati Labuhanbatu Utara sekaligus Ketua DPD Golkar Labura—sebagai figur ideal yang mampu membawa Partai Golkar Sumut ke posisi yang relevan dan sinergis dengan kepemimpinan provinsi saat ini.

“Langkah DPD Golkar Labura yang secara terbuka mendukung Hendriyanto adalah bentuk kesadaran politik kader di akar rumput. Ini bukan soal afiliasi pribadi, tetapi soal kemampuan menjaga marwah partai dan relevansi Golkar dalam arus perubahan,” jelasnya.

Gandhy juga menyoroti fakta bahwa Ormas MKGR tidak lagi diakomodir dalam struktur DPD Golkar Kabupaten Deli Serdang saat ini—sesuatu yang menurutnya belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah lokal partai berlambang pohon beringin itu.

“MKGR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah lahirnya Golkar. Ketika kami tidak diikutsertakan, itu menunjukkan adanya penyimpangan dari semangat kolektif dan nilai-nilai kekaryaan yang menjadi dasar perjuangan partai ini,” tegasnya.

Walaupun tidak berada dalam struktur resmi DPD Golkar saat ini, Gandhy menegaskan bahwa dirinya dan unsur MKGR Deli Serdang tetap memiliki hak moral untuk bersuara demi masa depan partai.

Di akhir pernyataannya, Gandhy menyerukan agar Musda Golkar Sumut digelar secara demokratis, sehat, dan bermartabat. Ia berharap, hasil Musda dapat melahirkan pemimpin yang mampu menyatukan kekuatan kader demi kemajuan daerah.

“Golkar harus kembali pada khitahnya: sebagai partai kader, partai rakyat, dan partai penggerak pembangunan. Musda ini harus menjadi panggung konsolidasi, bukan konflik. Saatnya Golkar berdiri sejajar, mendukung penuh program pembangunan Gubernur Bobby untuk Sumatera Utara yang lebih maju,” pungkasnya.

Exit mobile version