banyuwangi

Himbauan Pejabat Publik Buat Merana Pelaku UMKM Florist Di Banyuwangi

Banyuwangi. Di tengah kegembiraan warga Banyuwangi dalam menyambut pelantikan Bupati Banyuwangi yang kembali terpilih, Ipuk Fiestiandani dan H. Mujiono, ada pelaku UMKM florist sedang merana. Pasalnya, ucapan berupa karangan bunga diganti paket sembako untuk bencana badai angin dan hujan deras beberapa waktu lalu.

Momen pelantikan biasa dilakukan dengan mengirimkan ucapan berupa karangan bunga. Hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha florist, terlebih hal tersebut dilakukan dalam menyambut pelantikan kepala daerah, Bupati, maupun anggota legislatif. Namun, hal itu menjadi petaka di saat ada himbauan yang diucapkan pejabat publik kalau ucapan karangan bunga diganti paket sembako oleh pejabat publik yang beredar luas melalui pemberitaan media online, Rabu (19/2/2025).

Hal tersebut dikeluhkan salah satu pelaku usaha florist, inisial (EF) bukan nama inisial sebenarnya. Ia mengeluhkan himbauan yang terkesan serampangan yang diucapkan pejabat itu sangat berdampak terhadap pelaku usaha florist UMKM.

“Iya kan ini sama saja mematikan usaha UMKM florist kami. Kami tahu ada yang sedang tertimpa musibah dampak dari badai angin dan hujan deras kemarin, tapi mbok iyo diajak duduk bareng, jangan langsung kasih himbauan dan mengambil langkah ucapan karangan bunga diganti paket sembako,” keluhnya.

Ia menilai, harusnya imbauan tersebut dipertimbangkan lagi, terlebih dimuat di media online, ini kan sangat masif penyebarannya.

“Kebijakan yang gak keren dan gak populis blas!. Terus anggaran dari pemkab itu kan ada, emang mau dikemanain anggaran warga miskin dari Dinsos, atau anggaran warga terdampak bencana alam dari BPBD. Iya geli aja dengannya karangan bunga di split, aneh dan lucu,” jelentrehnya.

Harusnya kan ada solusi yang lebih bijak lagi yang diambil, jangan langsung memberi himbauan melalui pemberitaan di media, carilah solusi yang lebih adil. Perlu dipertimbangkan lagi ucapannya, jangan sampai merugikan satu pihak untuk menguntungkan pihak lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang, mengungkapkan bahwa setidaknya 100 orang menjadi korban dari kejadian ini. “Kurang lebih 100 orang masyarakat Banyuwangi yang terdampak dari badai angin beberapa hari lalu. Ditambah dampak hujan kemarin, tadi juga ada tambahan 15 korban yang terdampak melapor,” ujar Danang saat ditemui awak media.

Ia menambahkan, pihak BPBD terus melakukan evaluasi data terkait dampak bencana ini. Selain merusak rumah dan infrastruktur, curah hujan tinggi juga menyebabkan beberapa wilayah terendam banjir. Salah satu penyebabnya adalah saluran air yang tidak mampu menampung volume air yang meningkat drastis.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya melakukan penanganan dan pemulihan pasca bencana. Koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Exit mobile version