Banyuwangi Fokus Bangun SDM Lewat Hilirisasi Industri dan Data Kemiskinan
Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Ir. H. Mujiono saat rapat paripurna DPRD Banyuwangi, menjawab pandangan fraksi terhadap Raperda RPJMD 2025–2029. Jum’at (13/6/2025)
Wabup menyebut, SDM berkualitas sangat dibutuhkan agar masyarakat mampu bersaing di tengah perubahan ekonomi yang cepat.
“Kita dorong masyarakat agar tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku utama pembangunan ekonomi,” kata Mujiono.
Salah satu strategi utama Banyuwangi adalah mendorong hilirisasi industri. Artinya, produk mentah seperti hasil pertanian dan perikanan akan diolah di daerah sebelum dijual ke luar. Ini diyakini bisa membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
Pemerintah juga akan menyusun peta jalan industri dan pengembangan teknologi tepat guna, agar SDM lokal bisa mengikuti perkembangan zaman, khususnya di sektor pertanian dan industri kreatif.
Pengentasan Kemiskinan Pakai Data Mikro
Dalam mengurangi kemiskinan, Pemkab akan memakai data mikro dari berbagai sumber seperti DTKS, SPM Online, dan BAZNAS. Data ini akan diolah agar bantuan sosial bisa tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.
Selain itu, struktur Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) akan diperkuat mulai dari kabupaten hingga desa dan kelurahan.
“Kita bangun sistem yang bisa menjangkau langsung warga miskin, dengan data yang akurat,” ujar Mujiono.
Target IPM Naik, SDM Jadi Tulang Punggung
Pemerintah menargetkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi naik menjadi 77,19 di akhir 2029. Ini meliputi perbaikan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan warga.
Wabup Mujiono berharap semua program SDM ini didukung oleh DPRD agar pembangunan bisa berjalan efektif.

