Polresta Banyuwangi Luncurkan SPPG, Siap Salurkan 3.481 Porsi Gizi Sehari
Banyuwangi. Sebuah langkah konkret untuk memperkuat ketahanan gizi di daerah kini hadir di Banyuwangi. Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Lintas Selatan No. 5, Gepuro, Desa Watu Kebo, Kecamatan Blimbingsari, Kamis (17/7/2025).
Peresmian gedung ini menjadi bagian dari dukungan terhadap program prioritas pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka meningkatkan pemenuhan gizi nasional. Kehadiran fasilitas ini juga membuka peluang kerja baru bagi warga lokal dan ikut memperkuat konektivitas antara sektor pertanian dan pelayanan publik.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, dalam sambutannya menyatakan bahwa gedung tersebut siap digunakan dan menunggu proses virtual account sebelum operasional penuh dilakukan.
“Hari ini kita resmikan gedungnya, dan dalam waktu dekat segera beroperasi setelah proses virtual account rampung,” ujar Kombes Rama.
Gedung SPPG ini memiliki kapasitas penyediaan gizi harian sebanyak 3.481 porsi, yang akan didistribusikan ke 26 sekolah di wilayah sekitar. Kombes Rama menyebut bahwa fasilitas ini tidak hanya fokus pada layanan gizi, tapi juga berperan dalam membuka lapangan pekerjaan baru.
Sebanyak 47 tenaga relawan telah disiapkan melalui proses seleksi ketat, dan fasilitas mess juga telah disediakan untuk mendukung kenyamanan para pekerja.
“Kami siapkan tenaga relawan dengan seleksi yang ketat. Mereka sudah difasilitasi tempat tinggal agar bisa fokus bekerja dan mendukung program ini,” imbuhnya.
Selain fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi, program ini juga dirancang untuk mendukung sektor pertanian lokal. Komoditas yang digunakan untuk kebutuhan harian SPPG akan dipasok dari petani di wilayah Blimbingsari, termasuk Watu Kebo, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang saling menguatkan.
Langkah ini memperlihatkan bagaimana institusi kepolisian juga turut berkontribusi dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat dari sisi gizi, ketahanan pangan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal.


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.