Insiden Perampokan Turis di Banyuwangi, Dispar Tegaskan Pentingnya Pengawasan
Banyuwangi – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rohman, menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan di sektor pariwisata menyusul insiden perampokan Turis Asal Belgia yang dianggap merusak citra daerah Banyuwangi.
Menurutnya, kejadian tersebut menjadi peringatan serius bagi keberlanjutan pariwisata di Banyuwangi.
“Insiden ini mencoreng citra pariwisata Banyuwangi, namun kami tidak tinggal diam. Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk meningkatkan pengawasan, khususnya di daerah-daerah yang dinilai rawan,” ungkap Taufik dalam keterangannya disela seusai pers rilis di Mapolresta Banyuwangi, Kamis (10/10/2024).
Selain langkah koordinasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi juga merencanakan pemasangan lebih banyak kamera CCTV di berbagai destinasi wisata. Hal ini bertujuan untuk mencegah insiden serupa terulang dan memastikan keamanan wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Pemasangan CCTV di titik-titik strategis akan membantu dalam pengawasan, sekaligus memberikan rasa aman bagi wisatawan,” lanjut Taufik.
Penegasan ini dilakukan seiring dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap Banyuwangi, yang dikenal dengan berbagai destinasi alam dan budayanya.
“Kami berharap langkah-langkah ini dapat memulihkan kepercayaan wisatawan dan menjaga Banyuwangi tetap menjadi tujuan wisata yang aman dan nyaman,” tutup Taufik.
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha pariwisata di Banyuwangi, yang berharap keamanan dan kenyamanan wisatawan tetap terjaga agar citra pariwisata daerah tidak terdampak oleh insiden tersebut.

