APINDO Sumut Gelar FGD, Bahas Strategi Atasi Tantangan Ekonomi dan Iklim Usaha di Sumut

APINDO Sumut Gelar FGD

Medan – Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Tantangan dan Hambatan Serta Strategi Meningkatkan Ekonomi Sumatera Utara”, Selasa (24/6/2025), di Theater Room Gedung Jati Junction, Medan Timur.

FGD ini bertujuan menggali informasi langsung dari para pelaku usaha mengenai kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis di Sumatera Utara, serta merumuskan solusi bersama untuk meningkatkan iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Wakil Ketua DPP APINDO Sumut, Ng Pin Pin, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa forum diskusi ini merupakan inisiatif Kapolda Sumut dan untuk pertama kalinya digelar bersama para pelaku usaha lintas sektor.

“Kami menyambut baik forum ini sebagai ruang mendengarkan langsung keluhan para pengusaha. Persoalan yang muncul seperti sulitnya proses perizinan, tingginya biaya logistik, serta maraknya aksi premanisme menjadi beban berat bagi dunia usaha di Sumut,” ujar Ng Pin Pin.

Berbagai Pihak Hadir dan Sampaikan Perspektif

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga, antara lain:

  • Iman Gunadi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut
  • Dr. Faisal Arif Nasution, Kepala Dinas PMPTSP Sumut
  • Muhardi Akbar, Kepala BPTN Medan
  • Ir. Sugianto Makmur, Pelaku Usaha
  • Dr. Arif Rahman, Akademisi USU
  • AKP Dr. Rismanto J. Purba, Kanit Tipikor Ditreskrimsus Poldasu

Dalam pemaparannya, Iman Gunadi menyampaikan bahwa perekonomian global masih diliputi ketidakpastian, terutama karena konflik di Timur Tengah yang memicu lonjakan biaya logistik dan harga komoditas.

“Sumut yang bergantung pada ekspor komoditas seperti CPO, karet, dan pulp perlu mewaspadai dampak kenaikan ongkos produksi akibat situasi global,” katanya.

Meski begitu, Iman menambahkan bahwa inflasi di Sumut hingga Mei 2025 masih dalam kondisi terkendali dan daya beli masyarakat relatif stabil.

Sementara itu, Kepala Dinas PMPTSP Sumut, Dr. Faisal Arif Nasution, menyebutkan bahwa target investasi tahun ini sebesar Rp53 triliun. Hingga triwulan pertama, realisasi investasi telah mencapai Rp17,4 triliun.

“Kami optimistis target tercapai karena Sumut memiliki kawasan strategis seperti KEK Sei Mangkei, Kawasan Industri Medan (KIM), serta destinasi wisata unggulan yang masuk Proyek Strategis Nasional,” jelas Faisal.

Namun, ia juga mengakui bahwa proses perizinan masih menjadi keluhan utama pelaku usaha, terutama terkait pemenuhan dokumen. Karena itu, kanal seperti FGD ini menjadi penting untuk menginventarisasi masalah secara akurat.

Pelaku Usaha: “Jangan Ganggu Dunia Usaha”

Ir. Sugianto Makmur, pelaku usaha yang hadir, menyampaikan keresahannya atas penurunan omzet yang dialami banyak pengusaha di Sumut.

“Kita terlalu terpaku pada angka inflasi, padahal di lapangan, omzet pengusaha bisa anjlok hingga puluhan persen. Dunia usaha kita sedang sakit, bukan hanya karena birokrasi, tapi juga karena tekanan di banyak lini. Harapan kami, tolong jangan ganggu pengusaha,” tegasnya.

Akademisi dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Arif Rahman, turut memberikan rekomendasi agar Sumut segera membenahi aspek sumber daya manusia (SDM), memperkuat inovasi daerah berbasis komoditas unggulan, dan membentuk forum inovasi yang melibatkan kampus, dunia usaha, dan pemerintah.

Kepala BPTN Medan, Muhardi Akbar, menjelaskan peran lembaganya dalam pengawasan tata niaga barang, termasuk distribusi dan penyimpanan barang pokok, serta pelaksanaan regulasi perdagangan dalam dan luar negeri.

FGD ditutup dengan penegasan dari AKP Dr. Rismanto J. Purba bahwa Polda Sumut siap menjamin keamanan dunia usaha demi menciptakan iklim investasi yang kondusif.

“Polisi hadir bukan untuk memenjarakan, tapi menciptakan ketertiban dan keamanan. Ketika kamtibmas terjaga, ekonomi akan tumbuh dan masyarakat Sumut akan sejahtera,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan