Dampak El Nino, Harga Beras Bulog di Sumatera Utara Mengalami Kenaikan
Medan, SuaraPecari – Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut), Arif Mandu, menyatakan bahwa kenaikan harga beras di wilayah Sumut disebabkan oleh dampak fenomena El Nino yang telah menyebabkan kekeringan di beberapa bagian Indonesia. Dalam pernyataannya pada Senin (21/8/2023), Arif menjelaskan bahwa kenaikan harga beras ini adalah hasil dari efek dari El Nino yang telah berdampak signifikan.
Arif Mandu juga menjelaskan bahwa dampak terberat dari El Nino saat ini terjadi di daerah-daerah di luar Sumut, terutama di Pulau Jawa, yang mengalami kekeringan parah. Kekeringan ini telah mempengaruhi pasokan beras di daerah tersebut, menyebabkan harga beras menjadi semakin tinggi. “Ketika harga beras di Jawa naik, di tingkat petani Sumut juga demikian. Tidak mungkin di Jawa naik, di Sumut turun harganya. El Nino ini bahkan membuat harga beras di tingkat internasional juga meninggi,” kata Arif.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, rata-rata harga beras medium di Sumut pada Senin ini mencapai Rp12.530 per kilogram, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp11.500 per kilogram yang telah ditetapkan untuk wilayah Sumut berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.
Arif Mandu mengungkapkan bahwa Perum Bulog Sumut telah berupaya mengendalikan harga dan stok beras dengan menyalurkan sekitar 92,73 persen dari target 55 ribu ton beras dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada tahun 2023 hingga tanggal 16 Agustus 2023. Meskipun demikian, Perum Bulog Sumut memastikan bahwa cadangan beras Sumut masih dalam kondisi aman. Pada pagi tanggal 21 Agustus 2023, stok cadangan beras pemerintah di Sumut mencapai 42.341,33 ton, ditambah dengan 136,46 ton beras komersial dan dua ton beras persediaan di luar gudang. “Stok beras di Sumut masih terkendali,” ujar Arif.

