Enam Kecamatan di Banyuwangi Mulai Merasakan Kekeringan Dampak El Nino

Enam Kecamatan di Banyuwangi mulai merasakan kekeringan dampak el nino

Suara Pecari – Dampak dari fenomena El Nino, yang menyebabkan musim kemarau menjadi lebih kering, sudah mulai terasa bagi warga di Banyuwangi. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menunjukkan bahwa setidaknya enam kecamatan di wilayah tersebut sudah mulai mengalami dampak kekeringan.

Enam kecamatan yang terdampak meliputi Bangorejo, Tegaldlimo, Wongsorejo, Glagah, Genteng, dan Singojuruh. Keenam kecamatan ini termasuk dalam daerah yang memang rentan mengalami kekeringan selama musim kemarau.

Lebih lanjut, tiga kecamatan, yaitu Bangorejo, Tegaldlimo, dan Wongsorejo, tercatat masuk dalam kategori rawan kekeringan tingkat tinggi.

Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito, menjelaskan bahwa meskipun dampaknya belum begitu signifikan, namun pihaknya berharap tidak ada kecamatan yang benar-benar mengalami kekeringan yang parah. Mujito mengingatkan masyarakat untuk beradaptasi dengan musim kemarau ekstrem demi keselamatan diri dan keluarga.

El Nino merupakan gejala alam, dan karenanya, masyarakat diminta untuk lebih efisien dalam menggunakan air. “Prioritaskan penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga terlebih dahulu, jika memang ada keterbatasan pasokan air bersih,” tambahnya.

Mujito menjelaskan bahwa dari keenam kecamatan yang terdampak, situasinya masih dalam kategori aman. Pemerintah daerah telah membangun sumur bor di beberapa wilayah yang rawan kekeringan dan juga memberikan suplai air bersih kepada masyarakat.

“Kami telah melakukan upaya untuk memastikan pasokan air bersih di lapangan tetap mencukupi. Kami akan terus mengawasi perkembangan situasi ini,” tandasnya.