Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember Kembangkan Sandal Berbahan Gambas dengan Produk Unggulan “Spoloof”

Sandal Berbahan Gambas dengan Produk Unggulan Spoloof

Suara Pecari, Jember – Mahasiswa dari Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Lala Rizky Hari Shafira, telah meraih hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) untuk menciptakan produk unggulan yang sangat menarik, yaitu sandal berbahan dasar gambas. Produk yang diberi nama “Spoloof” ini telah berhasil memikat banyak perhatian orang dengan keunikannya.

Proyek pengembangan produk Spoloof melibatkan kolaborasi tim yang terdiri dari Desta Intan Permata Sari, Atika Firmanda Akmalia, dan Lala Rizky Hari Shafira sebagai pemilik bisnis. Bersama-sama, mereka berhasil mengubah gambas menjadi sandal dengan desain yang kreatif dan istimewa.

Keistimewaan sandal Spoloof terletak pada bahan dasarnya yang sangat unik. Sandal ini dibuat dari gambas yang telah dikeringkan dan diolah menjadi produk unggulan dengan tekstur dan desain yang istimewa.

Konsep untuk mengembangkan produk ini pertama kali muncul pada tahun 2021 ketika Lala Rizky Hari Shafira mendapatkan tugas kuliah dalam mata kuliah Bisnis Kreatif. Dosen mereka memberikan tugas untuk mengembangkan suatu bahan menjadi bisnis yang kreatif, dan dari sinilah ide Spoloof lahir.

Produksi sandal Spoloof dari Gambas dimulai pada tahun 2022 di Bondowoso, Desa Sumber Malang, Kecamatan Wringin.

“Kami memulai produksi Spoloof ini pada tahun 2022 di Bondowoso. Produk Spoloof tersedia di berbagai lokasi, termasuk di Bondowoso Jalan A. Yani, Koramil Kota Gang A No. 41, serta dapat ditemukan melalui media sosial Instagram @spons_loofah01 dan WhatsApp di nomor 085856249513. Produk juga dapat ditemukan di platform e-commerce seperti Shopee dengan nama Spoloof,” ungkap Lala Rizky Hari Shafira, Jum’at 29/9

Motivasi di balik pengembangan produk Spoloof dari Gambas menjadi sandal adalah memanfaatkan tren fashion yang sedang berkembang di Indonesia. Mereka ingin menyediakan produk yang unik dan berbeda dengan bahan dasar gambas yang kuat dan tahan lama.

Selain itu, mereka juga memiliki niat baik untuk membantu petani gambas dengan membeli gambas tua yang telah dikeringkan dengan harga yang lebih baik daripada harga pasar. Mereka juga berharap dapat membuka peluang pekerjaan bagi pengangguran di sekitar lokasi produksi.

Proses produksi sandal Spoloof dari Gambas dilakukan dengan teliti. Gambas tua dikeringkan hingga berwarna coklat, kulit gambas dikupas, dibelah menjadi dua bagian, dipipihkan dengan alat, dipotong sesuai pola, dijahit dengan kain anduk dan spon alas sandal, serta diberi label sebelum siap dipasarkan.

Selain kreatif dalam produksi, mahasiswa ini juga aktif dalam memasarkan produk mereka kepada calon pembeli. Mereka menciptakan konten menarik, memanfaatkan media online, berpartisipasi dalam bazar-bazar, dan menjual produk melalui toko online.

“Reaksi konsumen terhadap produk ini sangat positif. Mereka terkesan dengan ide kreatif menggunakan gambas sebagai bahan dasar sandal, sehingga produk Spoloof menjadi unik dan menarik. Banyak yang menyatakan kekaguman, antusiasme, dan minat untuk membeli produk ini sebagai bagian dari tren fashion yang inovatif dan berkelanjutan,” ujar Lala Rizky Hari Shafira.