BPBD Jember Siagakan Posko di Desa Badean untuk Pemantauan Karhutla di Lereng Pegunungan Argopuro

BPBD Jember Siagakan Posko Pemantauan Karhutla Argopuro

Suara Pecari, Jember – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah mendirikan posko di Desa Badean untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di lereng Pegunungan Argopuro, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Penta Satria, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, lokasi tepat terjadinya karhutla masih sulit dipastikan karena kondisi geografis yang sulit dijangkau.

Karhutla di lereng Pegunungan Argopuro terjadi pada Kamis sore, 5 Oktober 2023, dan titik api terlihat membesar dari beberapa kawasan kota Jember pada malam hari, termasuk di Kecamatan Kaliwates. BPBD telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara X, XI, dan XII, serta sejumlah perkebunan swasta dan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan.

Penta Satria menjelaskan bahwa BPBD juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan mitigasi dan penanganan karhutla di Argopuro. Awalnya, titik api tersebut terpantau melalui aplikasi “Sipongi” di kawasan hutan milik Perhutani. Namun, lokasi titik api melalui aplikasi Sipongi kemudian bergeser ke hutan lindung yang merupakan kawasan BKSDA Wilayah Jember.

Pemantauan dari Pos Badean terus dilakukan secara intensif, meskipun pihak BPBD terkendala dengan kondisi geografis perbukitan di kawasan lereng Pegunungan Argopuro. Kabut tebal juga menjadi hambatan bagi petugas yang mencoba mendekat ke lokasi karhutla. Oleh karena itu, pemantauan secara visual dilakukan di Dusun Karang Pakel, Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari.

Aplikasi “Sipongi,” yang dikembangkan oleh Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjadi rujukan utama untuk mendapatkan informasi terkait kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.